Daging ayam broiler banyak dikembangkan menjadi produk siap masak (ready to cook) salah satunya menjadi ayam rebus tradisional Indonesia ‘ungkep’. Penerapan teknik ungkep dengan bumbu dan rempah lokal terhadap daging broiler selama ini belum banyak dievaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi bumbu dan rempah lokal yang berbeda terhadap mutu hedonik daging dada broiler ungkep. Materi penelitian terdiri atas daging dada broiler, bawang putih, bawang merah, kunyit, kemiri, jahe, lengkuas, gula, ketumbar, garam, mononatrium glutamat, dan minyak sawit. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah dengan 3 perlakuan konsentrasi bumbu dan rempah lokal yaitu 20, 25, dan 30% dari total bobot daging broiler. Formulasi terdiri dari bawang merah 15%, bawang putih 15%, kunyit 11%, kemiri 6%, jahe 1%, lengkuas 1%, ketumbar 1%, gula 5%, garam 8%, MSG 12%, dan minyak sawit 25%. Sifat sensori diuji dengan uji mutu hedonik oleh 40 panelis tidak terlatih. Parameter mutu hedonik yang diuji yaitu warna, aroma, rasa, tekstur, keempukan, dan juga juiciness. Data hasil uji mutu hedonik dianalisis dengan analisis non parametrik melalui uji Hedonic Kruskal-Wallis dan jika terdapat perbedaan yang nyata (P<0,05) diuji lanjut dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi bumbu dan rempah lokal yang berbeda tidak mempengaruhi mutu hedonik daging dada broiler ungkep. Kesimpulan penelitian adalah konsentrasi minimal 20% rempah dan bumbu lokal dapat digunakan untuk mengolah daging dada broiler ungkep tanpa mengubah mutu hodenik daging. Rekomendasi penelitian ini agar proses ungkep daging dapat menggunakan konsentrasi bumbu dan rempah sampai 20% sehingga lebih efisien.
Copyrights © 2025