cover
Contact Name
Bangkit Lutfiaji Syaefullah
Contact Email
bangkit@pertanian.go.id
Phone
+6285879835754
Journal Mail Official
triton@polbangtanmanokwari.ac.id
Editorial Address
Jl. SPMA Reremi 143. Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat – Kode Pos 98312
Location
Kab. manokwari,
Papua barat
INDONESIA
Jurnal Triton
ISSN : 20853823     EISSN : 27453650     DOI : 10.47687
Jurnal Triton Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari with registered number p ISSN 2085-3823 and e ISSN 2745-3650 is a scientific open access journal published by Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari. Jurnal Triton has been certificated with number 0005.0036/Jl.3.02/SK.ISSN/2009.04 and 0005.27453650/JI.3.1/SK.ISSN/2020.09 as a scientific journal by the Ministry of Research-Technology and Higher Education Republic of Indonesia. Jurnal Triton aims to publish original research results and reviews such as agriculture, animal husbandry and plantation. Jurnal Triton encompasses a broad range of research topics in agriculture: extension, socio-economic, policy, cultivation, tissue culture, biotechnology, animal (health, production, nutrition, welfare, behavior, reproduction and product), and post-harvest. Jurnal Triton is published every six months (June and December).
Articles 267 Documents
PEMANFAATAN BONGGOL PISANG BATU DAN KEPOK TERHADAP PERFORMANCE AYAM RAS PEDAGING Aswandi
JURNAL TRITON Vol 7 No 1 (2016): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Problems difficulties for livestock feed raw materials, one of the solutions look for alternative feed ingredients that have the potential quantitative and qualitative. The potential of the banana weevil is a high carbohydrate content and low crude fiber, thus can be used as an energy source feed material. The aim of research comparing the value of the benefit composition weevil feed containing flour banana plants Stone and Kepok with feed that does not contain flour banana weevil (commercial ), on broiler. The variables measured in this study are variable tackiness consisting of : 1 ) Feed consumption, 2 ) Added Weight Loss,3 ) Feed Conversion, 4 ) The weight of the carcass, while the economic variables consisted of : net gain. The research material implementation of data collection conducted maintenance of broiler for 30 ( thirty ) days, the study used 192 broiler chicks (DOC) of males and females Strain CP 707, at the end of the study a total of 32 chickens cuts , consisting of the respective chicken rations each treatment were taken at random, to determine the weight carcass, treatment P0 ( control) commercial ration, P2 ( 60 % Br I + 30 % flour banana weevil Stone and Kepok + 10 % Fish Meal ), P3 ( BR -I 70 % + 20 % flour banana weevil stone and Kepok + 10 % fish meal and P3 ( BR - I 80 % + 10 % flour banana weevil stone and Kepok + 10 % fish Meal ) . the design used was a completely randomized design ( CRD ) consisting of four treatments and four replications. Flour conclusion banana weevil Kepok stone and canbe used as a mixture of commercial ration ( BR - I) broiler until the level of 30 % . Body weight gain of broiler of each ration treatment P0 (control) P1, P2 and P3, respectively 58.75 g / head / day, 54.65 g / head / day, 51.95 g / head / day and 48.68 g / head / day. Use rations containing flour banana weevil Kepok and Stone by 30 % in the commercial feed mixes provide the most advantages.
KAJIAN BEBERAPA DOSIS BOKASHI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) UNTUK MENGATASI KERACUNAN FE DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKSI PADI VARIETAS PAK TIWI Benang Purwanto
JURNAL TRITON Vol 7 No 1 (2016): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed : 1) determine the appropriate dose of fertilizer Bokashi treating poisoningFe; and 2) the effect of fertilizer application on rice yield TKKS Bokashi. This study wasconducted over four months from July to October 2015 Kampung Sumberboga Masni DistrictManokwari District. This study was an experimental study using single factor design with fourtreatment of multiple doses of Bokashi TKKS were arranged in a randomized block design(RBD) with three replications. The single factor is: B0 = Without using Bokashi TKKS; B1 = 1ton ha-1; B2 = 2 ton ha-1; and B3 = 3 tons ha-1. The results showed that: 1) The provision ofBokashi TKKS 3 ton-1 impact panicle length, grain junlah decline empty weight of 1000 seedsare better than other treatments; and 2) The Bokashi TKKS no significant effect on plant height,number of tillers per hill, and the number of filled grain. But give significantly different effecton panicle length, number of grains per panicle empty, and the weight of 1000 seeds.
VARIASI PEMBERIAN BOKASHI PADA BUDIDAYA TANAMAN SAWI CAISIM (Brassica juncea L) DI DESA RANDUAGUNG KECAMATAN LAWANG KABUPATEN MALANG PROPINSI JAWA TIMUR Latarus Fangohoi
JURNAL TRITON Vol 7 No 1 (2016): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mustard plants are very sensitive to environmental conditions that are less favorable, one important factor in the cultivation of mustard is knowing how many doses of fertilizer Bokashi right. This study aims to determine the dose Organic fertilizer per plant mustard right with a variety of fertilizers for growth and production of mustard (Brassica juncea L.). The experiment was arranged in the form of a randomized block design consisting of four treatments, P0 = without Bokashi fertilizer (control), P1 = 40 gr bokashi fertilizer / plant, P2 = 60 gr bokashi fertilizer / plant, P3 = 80 gr bokashi fertilizer / plant, and repeated 4 times. The parameters measured were (1) the plant height, (2) the number of leaves, (3) net weight of the plant. Observations of plant height and number of leaves of the plant since the plant was 7 days after planting up to 35 days, with intervals of observation time of 7 days. Observation of the net weight of the plant is done after the crop is harvested on day 35. The experimental results showed that the treatment dosages of P3 = 80 gr Bokashi gives the best results on the growth of plant height (42.75), the number of leaves of the plant (17 pcs) and net weight after harvest (185.50 g).
PENGARUH EKSTRAK RUMPUT KEBAR (Biophytum petersianum Klotzsch) TERHADAP JUMLAH B220 PADA MENCIT BETINA Petrus Sadsoeitoeboen; Muhaimin Rifa’i; Muhammad Sasmito Djati; Soemarno
JURNAL TRITON Vol 10 No 1 (2019): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Imunomodulator merupakan bahan yang dapat mengembalikan ketidakseimbangan sistem imun. Ekstrak rumput Kebar (Biophytum petersianum Klotzsch) mempunyai senyawa-senyawa aktif yang berperan sebagai agen imunomodulator, salah satunya adalah flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis ekstrak rumput Kebar terhadap peningkatan jumlah sel B220 pada mencit betina. Rumput Kebar diekstrak dengan air yaitu dengan cara merebus (masak) semua bagian tanamannya (akar, batang, daun) dari masing-masing jenis dalam aquabides dengan perbandingan 100 gram dalam 3 liter aquabides) sambil diaduk dan dibiarkan mendidih , kemudian larutan tersebut disaring dan dibiarkan dingin lalu dibekukan dalam freezer selama 1 – 2 hari untuk selanjutnya dijadikan bubuk dengan metode pengering bekuan (freeze drying). Bubuk / jeli yang terbentuk kemudian digunakan sebagai bahan penelitian dengan cara melarutkan kembali dengan aquades sesuai dosis pada perlakuan. Selanjutnya ekstrak rumput Kebar diberikan pada 4 kelompok mencit (masing-masing 5 ulangan) secara oral dengan dosis 0, 0,48; 0,96 dan 1,92 mg/gr BB setiap hari selama 2 minggu. Setelah perlakuan, dilakukan dislokasi pada mencit, kemudian sel-sel limfositnya diisolasi dari limfa dan dilakukan perhitungan jumlah sel dengan flow cytometry. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak rumput Kebar menunjukkan pengaruh signifikan terhadap peningkatan jumlah sel dosis 0,48 mg/g BB terjadi peningkatan sebesar 7,860% menjadi 29,870%; dosis 0,96 mg/g BB terjadi peningkatan sebesar 6,800% menjadi 28,810%, dan dosis 1,92 mg/g BB terjadi peningkatan sebesar 0,6225% menjadi 22,6625%. Ekstrak rumput Kebar aktivitas sebagai imunomodulator yakni dosis 0,48 mg/gr BB lebih bersifat imunostimulator, sedangkan dosis 0,96 mg/g BB dan dosis 1,92 mg/g BB lebih lebih bersifat imunosupresor.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DISTRIK ORANSBARI KABUPATEN MANOKWARI SELATAN Junita Br Nambela; Apresus Sinaga
JURNAL TRITON Vol 10 No 1 (2019): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengalisis faktor-faktor produksi yang mempengaruhi produksi padi sawah di Distrik Oransbari, Kabupaten Manokwari Selatan. Penelitian ini menggunakan metode survey. Teknik pengambilan sampel petani padi sawah dilakukan dengan memakai metode Purposive Random Sampling dan jumlah petani sebanyak 45 orang. Secara simultan penggunaan faktor produksi luas lahan, jumlah jumlah benih, jumlah pupuk dan lama berusahatani memberikan pengaruh yang sangat nyata. Berdasarkan nilai Koefisien determinan masing-masing, hanya faktor produksi lama bertani yang memberikan pengaruh yang tidak nyata, sedangkan faktor produksi luas lahan, jumlah jumlah benih, dan jumlah pupuk memberikan pengaruh yang sangat nyata. Nilai koofisien sebesar 3,014 menunjukkan bahwa meningkatnya Luas lahan sebesar 1 akan meningkatkan Produksi sebesar 3,014. Oleh karena itu, petani dapat lebih mengoptimalkan produksi melalui penambahan luas tambah tanam padi sawah. Selain ekstensifikasi, melakukan penanaman serentak juga sangat dianjurkan.
HUBUNGAN ANTARA RESPONS PETANI DENGAN UPAYA PENGENDALIAN PENYAKIT BLAS (Pyricularia oryzae) Fitria Isnayanti; Siti Astuti; Sukadi
JURNAL TRITON Vol 10 No 1 (2019): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara respons petani dengan upaya pengendalian penyakit blas (Pyricularia oryzae). Kajian dilaksanakan pada bulan Februari – Juli 2019 di Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman. Kajian bersifat deskriptif dengan teknik survei dan pengambilan sampel secara propotional random sampling pada petani yang pernah mengikuti kegiatan SL-PHT. Analisis data menggunakan korelasi Rank Spearman. Hasil kajian menunjukkan bahwa respons petani pada komponen kognitif, afektif, dan konatif semua termasuk kategori tinggi, sedangkan upaya pengendalian termasuk kategori sedang. Hasil uji korelasi Rank Spearman untuk respons kognitif, afektif, dan konatif masing-masing sebesar 0,387, 0,333, dan 0,447 signifikan pada taraf kepercayaan 0,05 dan 0,01. Artinya bahwa petani sangat respons dengan upaya pengendalian penyakit blas tetapi belum maksimal dalam penerapannya. Upaya yang dilakukan agar penerapan blas pengendalian dilakukan secara optimal adalah dengan pemberdayaan petani dalam pencegahan munculnya penyakit salah satunya dengan pemupukan sesuai rekomendasi.
OPTIMALISASI KERAPATAN POPULASI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.) PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) Agussalim
JURNAL TRITON Vol 10 No 1 (2019): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerapatan tanaman, yang ditentukan oleh jarak tanam dalam barisan dan antar barisan tanaman, akan mempengaruhi penampilan dan produksi tanaman terutama karena keefisienan penggunaan cahaya. Pada umumnya, produksi yang tinggi persatuan luas akan dicapai dengan populasi yang tinggi, karena tercapainya penggunaan cahaya secara maksimum pada awal pertumbuhan. Akan tetapi pada akhirnya, penampilan masing-masing tanaman secara individu menurun karena persaingan terhadap cahaya dan faktor-faktor tumbuh lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan perlakuan jarak tanam yang terdiri dari 4 perlakuan, yaitu JT1 (30 cm x 60 cm), JT2 (40 cm x 50 cm), JT3 (30 cm x 50, cm) dan JT4 (30 cm x 40 cm) yang diulang sebanyak 6 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak tanam kedelai yang dicobakan pada DAS konawe memberikan pertumbuhan dan produksi yang cukup beragam. Jarak tanam 30 cm x 50 cm memberikan pertumbuhan dan produksi yang lebih baik dibandingkan dengan jarak tanam lainnya. Keuntungan tertinggi diperoleh pada jarak tanam 30 cm x 50 cm, yaitu Rp. 5.930.100,-.
KAJIAN PENGENDALIAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM DENGAN TRICHODERMA PADA TANAMAN TOMAT Heriyanto
JURNAL TRITON Vol 10 No 1 (2019): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study aims to determine the concentration of Trichoderma sp. effective for the control of Fusarium oxysporum wilt in tomato plants, which was carried out in Argodadi Village, Sedayu District, Bantul Regency, from July to November 2018. The study used a completely randomized block design consisting of 5 treatments of the concentration of Trichoderma sp. namely 0.0 g, 2.5 g, 5.0 g, 7.5 g and 10.0 g of biomass with replications 4 times each treatment. The application was carried out by biomass Trichoderma sp. Isolates. Inoculated in 2.5 kg of organic fertilizer / compost, then sprinkled on the land before planting tomato seeds. The results showed that based on the analysis of the incubation period, the percentage of affected plants and the intensity of the attack treatment Trichoderma sp. with a concentration of 10.0 g of biomass, the results were effective in reducing the intensity of Fusarium oxysporum wilt attack by 15.15 percent.
LUAS TANAM DAN LUAS PANEN PADI DI JAWA BARAT Nazaruddin
JURNAL TRITON Vol 10 No 1 (2019): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produksi padi selama periode 2004-2014 naik rata-rata 2,77% per tahun dengan perkembangan luas panen padi juga menunjukkan trend yang meningkat rata-rata 1,49%. Trend positif tersebut harus dipertahankan untuk menyesuaikan kebutuhan konsumsi beras yang semakin meningkat. Penelitian bertujuan menganalisis secara deskriptif luas tanam dan luas panen padi di Jawa Barat. Penelitian telah dilaksanakan di Jawa Barat. Waktu pengumpulan data pada tahun 2015 sampai dengan 2018. Penelitian ini adalah penelitian survai dan menurut sifatnya adalah penelitian kuantitatif. Variabel penelitian terdiri atas luas lahan dan luas panen. Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder. Data sekunder diperoleh dari pencatatan data yang sudah tersedia pada instansi dinas pertanian kabupaten/kota di Jawa Barat melalui program Upaya Khusus Padi Jagung dan Kedelai (UPSUS PAJALE). Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan sebaran data pada setiap variabel penelitian. Luas tanam padi dari tahun ke tahun terdapat trend meningkat. Luas tanam paling tinggi terjadi setiap bulan Desember Luas tanam paling rendah pada Bulan Oktober. Luas panen padi di Jawa Barat setiap tahunnya memiliki trend positif walau sangat kecil. Luas panen paling tinggi pada Maret dan April. Luas panen paling rendah pada Bulan Januari. Luas tanam dapat memprediksi luas panen tiga bulan setelah tanam.
GAMBARAN KASUS FASCIOLOSIS (CACING HATI) PADA SAPI BALI BERDASARKAN DATA HASIL PEMERIKSAAN HEWAN QURBAN DI KABUPATEN MANOKWARI TAHUN 2018 Edi Purwono
JURNAL TRITON Vol 10 No 1 (2019): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fasciolosis merupakan penyakit parasit yang menyerang hewan ruminansia dan sering menyebabkan kerugian dikalangan peternak berupa turunnya tingkat produktivitas ternak bahkan sampai menyebabkan kematian pada ternak. Penyakit ini disebabkan oleh adanya infeksi cacing fasciola sp. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kasus Fasciolosis pada sapi yang dipotong pada saat peringatan hari raya Idul Adha. Penelitian ini dilakukan pada saat pelaksanaan pemotongan hewan qurban yang berlokasi di masjid-masid yang ada di wilayah Kabupaten Manokwari. Penelitian ini termasuk penelitian survei. Populasi sampel dalam penelitian ini adalah hewan qurban yang di potong pada Hari Raya Idul Adha tahun 2018 di Kabupaten Manokwari. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik non probability sampling, sebanyak 209 sampel dengan menggunakan metode pendekatan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian kasus Fasciolosis di Kabupaten Manokwari masih tergolong cukup tinggi (32,5%) dari total populasi hewan yang di potong pada saat hari raya Idul Adha. Tingginya kasus Fasciolosis ini dimungkinkan karena pola pemeliharaan yang belum maksimal dan masih menggunakan pola pemeliharaan dengan sistem ekstensif atau sistem lepas di perkebunan kelapa sawit.

Page 1 of 27 | Total Record : 267