Penelitian ini mengkaji pengaruh belanja modal dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terhadap tingkat kemiskinan di enam kabupaten Kalimantan Tengah, periode 2019–2023. Data panel sekunder sebanyak 30 observasi dianalisis menggunakan regresi berganda guna mengungkap kontribusi masing-masing variabel terhadap variasi kemiskinan. Hasil uji parsial menunjukkan bahwa belanja modal memiliki pengaruh positif signifikan (koefisien = 0,015; Sig = 0,017), sedangkan IPM tidak berpengaruh signifikan (koefisien = –0,085; Sig = 0,297). Uji F mengonfirmasi signifikansi model (Sig = 0,036) dengan R Square sebesar 0,160. Temuan ini mendukung teori pertumbuhan endogen serta memberikan dasar bagi optimalisasi belanja modal guna penurunan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Analisis ini penting bagi kebijakan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025