Penelitian ini mengkaji relevansi konsep qada dan qadar serta ajaran kesabaran dalam Al-Qur'an sebagai respons terhadap tantangan psikologis kontemporer, melalui lensa hermeneutika humanistik. Pendekatan ini menekankan pemahaman kontekstual dan subjektivitas teks keagamaan. Dengan menganalisis ayat-ayat dalam Al-Qur'an, studi ini berargumen bahwa Al-Qur'an menawarkan kerangka kerja komprehensif bagi individu untuk mengelola stres dan meningkatkan ketahanan mental. Analisis menyoroti keselarasan konsep dikotomi kendali pada filsafat stoikisme dalam Islam dalam al-Qur’an (QS al-Ra’d: 11), di mana manusia didorong berikhtiar atas hal yang terkendali, sembari bertawakal pada hasil di luar kendali. Ajaran kesabaran dalam Al-Qur'an (QS al-Baqarah: 155-156) digali sebagai strategi mengelola emosi negatif, sejalan dengan prinsip Stoik "hidup bebas dari emosi negatif". Hasil penelitian menunjukkan tafsir Qur’ani yang humanistik dan kontekstual memperkaya pemahaman ayat suci dan menawarkan solusi praktis spiritual bagi individu menghadapi tekanan hidup. Studi ini menegaskan Al-Qur'an, melalui interpretasi empatik, dapat menjadi panduan relevan membangun ketahanan batin dan mencapai kesejahteraan psikologis.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025