Indonesia memiliki potensi besar dalam pemanfaatan daun kakao (Theobroma cacao L.) sebagai bahan baku seduhan herbal bernilai ekonomi. Namun hingga kini, pemanfaatannya masih terbatas dan belum terintegrasi dalam kegiatan produksi masyarakat. Kegiatan pengabdian ini dilakukan sebagai respons atas kurangnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat terhadap pengolahan limbah daun kakao, khususnya di Kalurahan Bunder, Gunungkidul, yang merupakan salah satu sentra pertanian kakao. Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan keterampilan teknis dan kesadaran kewirausahaan masyarakat melalui pelatihan pengolahan daun kakao menjadi seduhan fungsional. Pelatihan dilakukan secara luring dengan melibatkan 25 peserta yang terdiri dari unsur petani, UMKM, dan ibu rumah tangga. Materi mencakup pengenalan senyawa bioaktif, teknik pengolahan, dan praktik pembuatan produk. Evaluasi dilakukan melalui pre-post test dan uji organoleptik. Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta sebesar 10% dan teridentifikasinya formula yang disukai panelis berdasarkan karakteristik sensori. Pelatihan berbasis praktik langsung dan partisipatif terbukti efektif dalam meningkatkan kapasitas teknis dan kesadaran kewirausahaan masyarakat. Kegiatan ini memberikan dasar yang kuat untuk pengembangan usaha lokal berbasis limbah pertanian secara berkelanjutan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025