Penelitian ini bertujuan untuk merancang Kawasan Pelatihan Taktis Reserse Kriminal di Gorontalo dengan pendekatan arsitektur perilaku. Kawasan ini dirancang dengan tujuan sebagai fasilitas pelatihan yang mendukung pengembangan keterampilan dan bagi anggota Kepolisian yang bertugas sebagai reserse kriminal maupun anggota melalui simulasi berbasis skenario. Pendekatan arsitektur perilaku digunakan untuk menciptakan lingkungan pelatihan berbasis skenario terhadap kebutuhan aktivitas pelatihan, yang mendorong pengembangan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah di lapangan, dan pengambilan keputusan. Proses perancangan melibatkan analisis kebutuhan ruang berdasarkan perilaku pengguna, studi kasus fasilitas pelatihan serupa, serta wawancara dengan pihak kepolisian dan ahli terkait. Hasilnya adalah konsep desain yang mencakup elemen fungsional, psikologis, dan estetika. Desain ini juga memperhatikan aspek keamanan, juga melatih pemikiran, respon terhadap konflik, pengendalian emosi serta profesionalisme. Dengan pendekatan arsitektur perilaku, fasilitas ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelatihan anggota, memperkuat koordinasi tim, serta mendukung efektivitas tiap individu yang mengikuti pelatihan untuk menyelesaikan tiap kasus kriminal dengan integritas, transparansi, dan ketegasan dalam penegakan hukum. Konsep ini juga berpotensi menjadi model bagi pengembangan fasilitas serupa di wilayah lain.
Copyrights © 2025