Abstrak Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi bahasa Inggris anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sejahtera di Desa Medana, Kabupaten Lombok Utara. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh rendahnya penguasaan bahasa Inggris fungsional anggota Pokdarwis dalam melayani wisatawan asing. Untuk mengatasi hal tersebut, tim pelaksana merancang pelatihan bahasa Inggris berbasis e-learning dengan pendekatan komunikatif yang kontekstual dan praktis. Pelatihan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi. Tahap persiapan meliputi observasi kebutuhan dan penyusunan modul pembelajaran. Tahap pelaksanaan dilakukan dengan metode blended learning melalui sesi tatap muka dan daring menggunakan Google Classroom dan WhatsApp. Peserta dilibatkan secara aktif dalam kegiatan simulasi, diskusi, dan praktik langsung. Evaluasi program dilakukan melalui penyebaran kuesioner Likert kepada seluruh peserta. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pelatihan ini efektif dalam meningkatkan kemampuan bahasa Inggris peserta, terutama dalam konteks pariwisata. Selain itu, pelatihan juga meningkatkan motivasi peserta untuk terus belajar secara mandiri. Temuan ini menunjukkan bahwa pelatihan bahasa Inggris berbasis e-learning dapat menjadi alternatif solusi pembelajaran di daerah wisata pedesaan. Kata kunci: pengabdian kepada masyarakat; bahasa inggris; pokdarwis; e-learning; pembelajaran kontekstual; pariwisata. Abstract This community service activity aims to improve the English communication skills of members of the Sejahtera Tourism Awareness Group (Pokdarwis) in Medana Village, North Lombok Regency. This activity was motivated by the low level of functional English proficiency among Pokdarwis members in serving foreign tourists. To address this issue, the implementation team designed an e-learning-based English language training program using a communicative, contextual, and practical approach. The training was conducted in three phases: preparation, implementation, and monitoring and evaluation. The preparation phase involved needs assessment and the development of learning modules. The implementation phase was carried out using a blended learning method, combining face-to-face sessions and online sessions via Google Classroom and WhatsApp. Participants were actively involved in simulations, discussions, and hands-on practice. Program evaluation was conducted through the distribution of Likert questionnaires to all participants. Evaluation results indicated that the training was effective in improving participants' English language skills, particularly in the context of tourism. Additionally, the training enhanced participants' motivation to continue learning independently. These findings suggest that e-learning-based English language training can serve as an alternative solution for education in rural tourist areas. Keywords: community service; english language; pokdarwis; e-learning; contextual learning; tourism
Copyrights © 2025