Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya fenomena remaja dari keluarga broken home yang menghadapi kesulitan dalam membentuk hubungan sosial yang sehat, khususnya dalam memilih teman sebaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara keadaan broken home dengan kemampuan pemilihan teman sebaya yang sesuai pada siswa kelas IX di SMP Negeri 35 Medan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional dan teknik purposive sampling, dengan melibatkan 25 siswa yang teridentifikasi dalam kondisi broken home. Instrumen pengumpulan data berupa angket yang dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan antara kondisi broken home dan kemampuan dalam memilih teman sebaya yang sesuai, yang berarti semakin kompleks permasalahan keluarga yang dialami, semakin tinggi kemampuan remaja dalam pemilihan teman sebaya. Temuan ini mengindikasikan perlunya intervensi bimbingan konseling yang difokuskan pada peningkatan keterampilan sosial dan emosional siswa broken home. Kesimpulannya, latar belakang keluarga berperan penting dalam pengambilan keputusan sosial remaja, dan temuan ini menjadi pijakan penting bagi guru BK dan orang tua untuk lebih memahami kebutuhan psikososial remaja yang rentan.
Copyrights © 2025