Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia menunjukkan bahwa Provinsi Kalimantan Selatan berada pada posisi ke-6 (30%) dengan kejadian stunting tertinggi di Indonesia. Di Kota Banjarmasin, Puskesmas Alalak Selatan pada tahun 2023 menunjukkan peningkatan kasus stunting menjadi 246 balita. Berdasarkan studi pendahuluan di Puskesmas Alalak Selatan yang mengalami stunting pada tahun 2021 sebanyak 43 orang, tahun 2022 sebanyak 48 orang dan tahun 2023 sebanyak 210 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan gizi dengan media leaflet terhadap pengetahuan ibu hamil sebagai upaya pencegahan stunting di Puskesmas Alalak Selatan. Penelitian ini menggunakan pre-eksperimetal design dengan rancangan pretest-posttest. Sampel penelitian adalah ibu hamil yang berada Puskesmas Alalak Selatan sebanyak 54 orang yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji Marginal Homogeneity. Hasil menunjukkan sebelum diberikan penyuluhan kesehatan gizi, sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup yaitu sebanyak 35 orang (64,8%), kurang sebanyak 16 orang (29,6%) dan baik sebanyak 3 orang (5,6%). Setelah diberikan penyuluhan kesehatan gizi sebagian besar memiliki pengetahuan baik sebanyak 51 orang (94,4%), cukup sebanyak 2 orang (3,7%) dan kurang 1 orang (1,9%). Hasil uji marginal homogeinity didapatkan nilai p sebesar 0,0001 sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh penyuluhan kesehatan gizi dengan media leaflet terhadap pengetahuan ibu hamil sebagai upaya pencegahan stunting di Puskesmas Alalak Selatan.
Copyrights © 2025