Kemiskinan dan Kerentangan pangan di Indonesia merupakan masalah yang sangat kompleks, sehingga pemerintah Indonesia selama waktu yang lama telah berusaha untuk mengatasi masalah tersebut dengan membuat beberapa program sosial. Salah satu program yang dikeluarkan oleh Kementrian Sosial Republik Indonesia sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pokok adalah Program Sembako. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan proses implementasi program sembako di Desa Mekargalih Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut, dengan menggunakan teori implementasi kebijakan Edward III yang menekankan pada empat dimensi utama yang mempengaruhi suatu proses kebijakan yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Penelitian ini tidak hanya memiliki nilai penting dalam konteks lokal, tetapi juga dalam konteks yang lebih luas, baik dari segi kebijakan publik maupun kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif dengan subjek penelitian yang dilakukan di Desa Mekargalih. Penetapan informan dilakukan teknik purposive sampling dengan 6 informan terpih. Teknik dan alat pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa implementasi program sembako di Desa Mekargalih belum berjalan secara maksimal berdasarkan empat dimensi komunikasi, sumber daya, disposis dan struktur birokrasi. Hal ini disebabkan oleh beberapa indikator yang terjadi, seperti masyarakat yang merasa terbebani karena harus pergi jauh kekantor pos, tidak optimalnya sosialisasi yang dilakukan, kurangnya pemahaman KPM terhadap bantuan yang diterima, ketidak tepat sasaran dalam menentukan KPM sehingga tujuan program belum terlaksana secara optimal.
Copyrights © 2025