cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. ciamis,
Jawa barat
INDONESIA
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara
Published by Universitas Galuh
ISSN : 23562269     EISSN : 26142945     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal Ilmiah Dinamika merupakan media publikasi Karya Tulis Ilmiah di bidang Ilmu Administrasi Negara yang berada di lingkungan Program Studi Ilmu Administrasi Negara Universitas Galuh dengan ISSN: 2356-2269 (Print) dan eISSN: 2614-2945 (Online) yang mempublikasikan hasil penelitian mahasiswa dan dosen, dengan fokus kajian Ilmu Administrasi Negara. Jurnal ini terbit setiap tiga bulan sekali, yaitu: Maret, Juni, September, dan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 532 Documents
KOLABORASI ANTAR INSTITUSI DALAM OPTIMALISASI PROGRAM “BANJAR CERDAS” PADA JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH DI KOTA BANJAR Tatang Parjaman
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara Vol 4, No 4 (2017): Dinamika
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/dinamika.v4i4.874

Abstract

Abstrak Upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia di Indonesia terus dilakukan oleh Pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Upaya tersebut direalisasikan melalui program wajib belajar di seluruh Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar hingga jenjang pendidikan menengah. Pemerintah Kota Banjar  menindaklanjuti program wajib belajar yang diinstruksikan Pusat dengan menggulirkan program wajib belajar “Banjar Cerdas”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana kolaborasi antar institusi dalam upaya optimalisasi program “Banjar Cerdas”. Terutama ingin menggambarkan inter-relasi antar institusi partisipan dalam program tersebut. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian ini adalah di Kota Banjar dengan situs penelitian adalah: Dinas Pendidikan, Kantor Kementrian Agama Kota, Dinas Keuangan dan Pengelolaan Aset Daerah, Bagian Kesejahteraan Sosial, Sekolah Penyelenggara,  dan Komite Sekolah. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.  Adapun analisis data yang digunakan adalah model interaktif Miles and  Huberman , yang dimulai dari proses:  data collection, data reduction, data display, dan data conclusion drawing/verification. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas inter-relasi dalam kolaborasi optimalisasi program “Banjar Cerdas”, telah berjalan cukup baik. Namun apabila dilihat dari deskripsi praktik faktor-faktor penentu keberhasilan kolaborasi dalam program “Banjar Cerdas”, yakni: governance, administration, organizational autonomy, mutually, norms, dan leadership, terutama tiga faktor (governance, administration, organizational autonomy) belum optimal. Artinya ketiga faktor tersebut lebih menyerupai kegiatan koordinasi, bukan kolaborasi. Sebagai dampaknya, maka program “Banjar Cerdas” belum optimal, bisa dilihat dari rata-rata lama sekolah siswa di kota Banjar baru mencapai angka 8,12 tahun, padahal targetnya adalah 12 tahun.
Pelaksanaan Pembangunan Fisik Oleh Kepala Desa di Desa Tanjungsari Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis didin nurdiansyah
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara Vol 4, No 2 (2017): Dinamika
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/dinamika.v4i2.491

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan pada pembangunan fisik yang dilakukan oleh Kepala Desa Tanjungsari Kecamatan Rajadesa yang kinerjanya dianggap belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat dalam melakukan pembangunan fisik secara menyeluruh.. Hal ini terlihat dari kurang optimalnya kinerja kepala desa tanjungsari dalam menyusun program kerja untuk membenahi infrastruktur desa tanjungsari, pembangunan yang dilakukan oleh kepala desa hanya sebagian sehingga tidak merat, dan rendahnya kemampuan (kompetensi) yang dimiliki oleh kepala desa sehingga pembangunan kurang berjalan sesuai dengan rencana. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalahnya adalah: 1) Bagaimana pelaksanaan pembangunan yang dilakukan oleh kepala desa tanjungsari?; 2) Bagaimana hambatan-hambatan yang mempengaruhi dalam pelaksanaan pembangunan oleh kepala desa sehingga pembangunan tidak merata dan belum terlaksana sesuai dengan program kerja yang sudah di tentukan oleh pemerintah desa tanjungsari?; 3) Bagaimana upaya-upaya untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pembangunan oleh kepala desa tanjungsari sehingga tidak dikategorikan sebagai desa tertinggal di kecamatan rajadesa?; Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan jumlah informan sebanyak 19orang namun dalam kenyataanya hanya melakukan wawancara yang berjumlah 7 orang. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan dan studi lapangan yang terdiri dari observasi, dan wawancara.  Tekhnik analisis data yang digunakan adalah secara univarit ( analisis suatu variabel) yang dinterprestasikan secara kualitatif yang bersumber dari hasil observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pelaksanaan pembangunan fisik oleh kepala desa tanjungsari belum berjalan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan masih adanya hambatan-hambatan yang dialami kepala desa yaitu kurangnya anggaran untuk melaksanaakn pembangunan, rendahnya kompetensi kepala desa sehingga proses pembangunan belum berjalan dengan baik dan kurangnya kesadaran masyarakat guna membangun desa bersama-sama secara gotong royong. Adapun upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, yaitu membuat rencana usulan anggaran untuk melaksanakan pembangunan secara bertahap, mengadakan evaluasi terhadap kinerja kepala desa dan mengadakan penyuluhan atau sosialisasi terkait  pembangunan yang dilakukan oleh kepala desa kepada masyarakat, oleh karena itu bahwa proses pelaksanaan pembangunan fisik oleh kepala desa dapat berjalan apa bila didukung oleh seluruh elemen penting seperti aparatur pemerintah dan masyarakat. Dengan adanya upaya-upaya yang dilaksanakan oleh kepala desa bisa menimalisir hambatan-hambatan yang terjadi terhadap pembangunan fisik oleh kepala desa tanjungsari kecamatan rajadesa kabupaten ciamis
Pelaksanaan Program Pembangunan Fisik di Desa Gunungsari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis anis karnita
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara Vol 4, No 1 (2017): Dinamika
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.061 KB) | DOI: 10.25157/dinamika.v4i1.399

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah pembangunan fisik di Desa Gunungsari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis belum optimal, karena sesuai dengan kenyataanya pembangunan-pembangunan tersebut masih ada yang belum selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan, dimana seharusnya program-program pembangunan selesai pada akhir Desember 2015. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Bagaimana Pelaksanaan program pembangunan fisik di Desa Gunungsari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis? Bagaimana hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program pembangunan fisik di Desa Gunungsari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis? Upaya-upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program pembangunan fisik di Desa Gunungsari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis? Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu berjumlah 13 informan antara lain yaitu Kepala Desa, Kepala Urusan Perkonomian dan Pembangunan, Kepala Urusan Kesejahteraan dan Pemberdayaan Masyarakat dan 10 (sepuluh) masyarakat Desa Gunungsari. Data yang terkumpul penulis analisa melalui pendekatan kualitatif dengan teknis deskriftif, cara yang digunakan untuk menganalisis semua data yaitu dengan observasi/pengamatan dan wawancara. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. masih adanya program pembangunan yang belum terselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan program pembangunan fisik di Desa Gunungsari yaitu mengenai anggaran yang diberikan pemerintah baik  dana dari APBN dan APBD Provinsi sering terlambat dan tidak mencukupi untuk terselesaikannya program, selain itu kurangnya sosialisasi perihal rencana program dan kejelasan prosedur kerja bagi pelaksana program, dan kurang tersedianya sarana prasarana yang memadai untuk mendukung pelaksanaan program sehingga kemampuan dan keterampilan misalnya dalam bidang teknologi masih kurang. Upaya mengatasi hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan program pembangunan fisik di Desa Gunungsari yaitu evaluasi pelaksanaan program pembangunan yang telah dilaksanakan, meningkatkan sosialisasi untuk memberikan pemahaman tentang rencana program pembangunan dan prosedur kerja bagi pelaksana program dengan lebih jelas, bekerja sama dengan pihak ke 3 untuk menambah anggaran dan melakukan pengajuan proposal pendanaan ke BPMPD untuk mendapatkan anggaran untuk menyelesaikan program pembangunan yang tertunda.
PENGARUH PENDELEGASIAN WEWENANGOLEH KEPALA TERHADAP TANGGUNGJAWAB PEGAWAI DI KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN PANGANDARAN lisna trisnawati
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara Vol 5, No 2 (2018): Dinamika
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/dinamika.v5i2.1454

Abstract

Dalam penelitian ini penulis memakai metode deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah kepala dan pegawai Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pangandaran sebanyak 19 orang pegawai dan 1 orang Kepala.  Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui studi kepustakaan dan studi lapangan dengan cara observasi, wawancara dan angket.Berdasarkan pembahasan hasil penelitian maka penulis menyimpulkan sebagai berikut :1) Pendelegasian wewenang oleh Kepala di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pangandaran ditunjukkan dengan nilai angka rata-rata sebesar 49,06 dan berada pada kategori kurang, yang apabila dipresentasekan diperoleh hasil sebesar 51,65%. Angka tersebut jika dikonsultasikan dengan perhitungan Arikunto (2013:245) berada pada kategori cukup. Artinya pendelegasian wewenang oleh Kepala di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pangandaran cukup sesuai dengan pendapat Hasibuan (2006:83) tentang beberapa cara yang dapat dilakukan dalam pendelegasian wewenang. Sedangkan hasil observasi diketahui bahwa selama ini kepala dalam melaksanakan pendelegasian wewenang masih kurang disertai dengan rincian dan arahan secara jelas  sehingga masih adanya pegawai yang belum sepenuhnya mampu memahami wewenang yang diterimanya. 2) Tanggung jawab pegawai ditunjukkan dengan nilai angka rata-rata sebesar 48,46 dan berada pada kategori kurang, yang apabila dipresentasekan diperoleh hasil sebesar 51,05%. Angka tersebut jika dikonsultasikan dengan perhitungan Arikunto (2013:245) berada pada kategori cukup. Artinya  tanggung jawab pegawai cukup sesuai dengan pendapat Hasibuan (2006:70) tentang indikator dari tanggung jawab pegawai. Sedangkan hasil observasi diketahui masih adanya pegawai yang belum sepenuhnya mampu melaksanakan pekerjaannya secara bertanggung jawab. 3) Pendelegasian wewenang oleh Kepala berpengaruh terhadap tanggung jawab pegawai sebesar 98,57 % sedangkan 1,43% adalah faktor lain yang tidak diteliti seperti kepemimpinan, motivasi pegawai maupun kompensasi, dengan demikian maka hipotesis yang diajukan terdapat pengaruh yang positif pendelegasian wewenang oleh Kepala terhadap tanggung jawab pegawai dapat diterima karena teruji kebenarannya. Kata Kunci :   Pendelegasian wewenang, tanggung jawab
PELAKSANAAN PEMBINAAN PERANGKAT DESA OLEH KEPALA DESA DI DESA REJASARI KECAMATAN LANGENSARI KOTA BANJAR Dadang Eli Setiawan
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara Vol 5, No 1 (2018): Dinamika
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/dinamika.v5i1.1220

Abstract

ABSTRAKBerdasarkan dari hasil obsrvasi awal yang kemudian dijadikan sebagai dasar penulisan skripsi ini dengan melihat adanya perhatian dalam aturan jam kerja dan tugas pokok dan fungsi melalui pembinaan kepada perangkat desa yang dilakukan oleh kepala desa. Adapun tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan pembinaan perangkat desa oleh Kepala Desa di Desa Rejasari Kecamatan Langensari Kota Banjar, untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembinaan perangkat desa oleh Kepala Desa di Desa Rejasari Kecamatan Langensari Kota Banjar dan untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam pelaksanaan pembinaan perangkat desa oleh Kepala Desa di Desa Rejasari Kecamatan Langensari Kota Banjar. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah menggunakan wawancara, observasi langsung dan pencatatan dokumen. Adapun jumlah sumber data atau informan dalam penelitian ini sebanyak 12 orang yang terdiri dari 1 orang Kepala Desa Rejasari Kecamatan Langensari Kota Banjar, 11 orang perangkat desa Rejasari Kecamatan Langensari Kota Banjar. Berdasarkan pada hasil penelitian dapat penulis peroleh gambaran bahwa pelaksanaan pembinaan perangkat desa oleh Kepala Desa di Desa Rejasari Kecamatan Langensari Kota Banjar secara umum sudah dapat dilaksanakan dengan baik, namun masih dihadapkan adanya hambatan, hal ini karen kepala desa dalam melakukan pembinaan secara langsung masih terbatas, sikap konsistensi kepala desa dalam menerapkan aturan jam kerja bagi perangkat desa masih terbatas, fasilitas kantor yang dipergunakan untuk kepentingan pribadi perangkat desa, terbatasnya akses atau media yang disediakan kepala desa dalam menampung ide dan gagasan perangkat desa dan ketersediaan sumber daya anggaran yang dialokasikan untuk memberikan penghargaan kepada perangkat desa masih terbatas. Adapun upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan tersebut dengan melakukan koordinasi dengan sekretaris desa dan menerima pelaporan melalui komunikasi langsung maupun menggunakan media elektronik seperti telekomunikasi, adanya absensi tertulis bagi perangkat desa setiap hari kerja, pemberian sanksi administrasi bagi perangkat desa yang diberikan oleh kepala desa, melaksanakan kegiatan MUSREMBANG yang melibatkan perangkat desa dan pemberian tunjangan kesejahteraan perangkat desa diberikan sesuai dengan aturan yang berlaku berdasarkan sistem kontrak kerja.Kata kunci : pembinaan, perangkat desa
PELAKSANAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH PEMERINTAH DESA DI DESA CIMINDI KECAMATAN CIGUGUR KABUPATEN PANGANDARAN Nena Nurhasanah
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara Vol 4, No 3 (2017): Dinamika
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.1 KB) | DOI: 10.25157/dinamika.v4i3.658

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi belum baiknya pelaksanaan pemberdayaan masyarakatyang dilakukan oleh Pemerintah Desa Cimindi. Hal ini terlihat dari masih adanya masyarakatyang belum memiliki penghasilan yang dapat mencukupi kebutuhannya, kemudian masyarakatjuga cenderung mengandalkan bantuan yang diberikan oleh pemerintah, hal ini terjadidikarenakan pengelolaan sumber daya alam yang ada belum optimal dimanfaatkan dikarenakanpengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat masih minim.Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif kualitatif dengan jumlah informansebanyak 30 orang, (Kepala Desa 1 orang, Kepala Dusun 9 orang, Ketua Lembaga PemberdayaanMasyarakat 1 orang, anggota kelompok tani 10 orang, anggota perempuan tani 1 orang, dananggota kelompok usaha 8 orang). Adapun teknik pengumpulan data menggunakan studikepustakaan dan teknik triangulangsi, yang terdiri dari observasi, wawancara, dan dokumentasi.Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, display data, dan verifikasi yangdiinterprestasikan secara kualitatif yang bersumber dari hasil observasi dan wawancara.Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pemberdayaan masyarakatoleh Pemerintah Desa di Desa Cimindi Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran tidakberjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari 4 dimensi yang diteliti, hanya 1 dimensi yang sudahcukup baik dilakukan. Adapun hambatan yang dihadapi oleh pemerintah Desa Cimindi adalahbahwa terdapat dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal dimana faktor internal,mencakup dari dana yang di butuhkan untuk melakukan kegiatan tersebut tidak kunjung turun,dan sumber daya perangkat desa yang masih kurang untuk melakukan kegiatan pemberdayaan,dan faktor eksternal yaitu masyarakatnya sendiri yang memang kurang begitu antusias untukmengikuti setiap kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Desa, diantaranya karena faktor usia.Sementara itu upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Desa yaitu melakukan berbagaiperencanaan dan memasukan kegiatan tersebutkedalam agenda tahunan seperti RAPBDes yangakan dilakukan dalam jangka satu tahun ke depan, Pemerintah Desa juga melakukan sosialisasidengan menyempatkan untuk datang langsung ke setiap kegiatan yang dilakukan oleh masyarakattersebut.
ANALISIS POTENSI LAPANGAN KERJA MELALUI PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL Dendy Syaiful Akbar
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara Vol 4, No 4 (2017): Dinamika
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/dinamika.v4i4.885

Abstract

Pada tahun 2015 tingkat kemiskinan di Kabupaten Ciamis meningkat sebesar 0,54% dari tahun sebelumnya. Jumlah masyarakat miskin di Kabupaten Ciamis sampai tahun 2015 adalah mencapai 104,870 jiwa. Salah satu daerah di Kabupaten Ciamis yang masyarakat miskinnya masih dominan di Desa Mekarmukti. Sebanyak 40% masyarakatnya adalah masyarakat yang tergolong ke dalam masyarakat prasejahtera dan bermata pencaharian sebagai tukang dan buruh bangunan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi potensi sumberdaya ekonomi lokal yang berdaya tarik dan berdaya saing tinggi yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan serta mengidentifikasi sektor usaha unggulan dan menemukenali usaha ekonomi produktif dan produk unggulan di Desa Mekarmukti. Sementara itumMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif digunakan untuk mengumpulkan data, menganalisis secara kritis atas data-data tersebut dan menyimpulkannya berdasarkan fakta-fakta pada masa penelitian berlangsung atau masa sekarang.Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan secara umum dapat disimpulkan bahwa potensi sumberdaya ekonomi lokal yang berdaya tarik dan berdaya saing tinggi yang dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat di Desa Mekarmukti adalah sebagai berikut: (1) Komoditas padi sawah dan buah duku memiliki potensi paling besar dengan sedikit hambatan atau kendala dalam upaya pengembangannya, sehingga komoditas ini menjadi sektor yang jika dikembangkan berpotensi sangat besar menciptakan lapangan pekerjaan; (2) Komoditas home industry memiliki potensi besar setelah padi sawah dan buah duku dengan beberapa hambatan atau kendala dalam upaya pengembangannya, sehingga komoditas ini menjadi sektor yang jika dikembangkan berpotensi besar menciptakan lapangan pekerjaan; (3) Komoditas peternakan ayam, bebek dan ikan air tawar memiliki potensi setelah kedua komoditas di atas dengan banyak hambatan dalam upaya pengembangannya, sehingga komoditas ini menjadi sektor yang jika dikembangkan dengan serius berpotensi menciptakan lapangan pekerjaan. Kata kunci: kemiskinan, sumberdaya lokal, ekonomi produktif dan unggulan
PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ETOS KERJA PEGAWAI DI KELURAHAN MALEBER KECAMATAN CIAMIS KABUPATEN CIAMIS azis muhammad fauzi
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara Vol 4, No 3 (2017): Dinamika
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.109 KB) | DOI: 10.25157/dinamika.v4i3.654

Abstract

ABSTRAK Penelitian yang penulis lakukan berawal dari adanya masalah bahwa etos kerja pegawai masih rendah, diantaranya yaitu : 1) Masih ada pegawai yang kurang berintegritas dalam bekerja; 2) Masih ada pegawai yang kurang memiliki kreativitas dalam bekerja; 3) Masih ada pegawai yang kurang memiliki empati dan rasa tanggungjawab dalam bekerja.Berdasarkan masalah tersebut maka penulis merumuskan permasalahan: 1) Bagaimana komitmen organisasi di Kelurahan Maleber Kecamatan Ciamis KabupatenCiamis ? 2) Bagaimana etos kerja pegawai di Kelurahan Maleber Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis? 3) Bagaimana pengaruh komitmen organisasi terhadap etos kerja pegawai di Kelurahan Maleber Kecamatan Ciamis KabupatenCiamis?            Untuk menjawab rumusan masalah tersebut maka metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Dalam penelitian ini penulis menggunakan populasi sebanyak 12 orang. Adapun teknik sampel yang dipakai adalah teknik sampel jenuh yaitu pengambilan sampel yang dilakukan terhadap semua anggota populasi, dengan demikian jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 12 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan dan studi lapangan yang terdiri dari observasi, wawancara dan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif, sedangkan untuk menentukan hubungan dengan menggunakan rumus korelasi product moment dan mencari pengaruh dengan menggunakan koefisien determinasi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan maka dapat penulis simpulkan hal-hal sebagai berikut: 1) komitmen organisasi di Kantor Kelurahan Maleber Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis di diperoleh rata-rata skor sebesar 41,50,yang termasuk pada kategori cukup baik, apabila dipersentasekan  diperoleh hasil sebesar 75,45 %. 2) Etos kerja pegawai di Kantor Kelurahan  Maleber  Kecamatan  Ciamis Kabupaten Ciamis diperoleh rata-rata skor sebesar 32,60, yang termasuk pada kategori sedang, apabila dipersentasekan diperoleh hasil sebesar 59,27%. 3) Pengaruh komitmen organisasi terhadap etos kerja pegawai sebesar 6,86% sedangkan 93,14% adalah faktor lain seperti pembinaan pegawai, motivasi kerja dan budaya organisasi yang tidak diteliti dan diduga memberikan pengaruh terhadap etos kerja pegawai. Sedangkan dengan menggunakan uji t diperoleh t hitung sebesar 2,813 > dari t tabel sebesar 2,178 sehingga hipotesis yang penulis ajukan yaitu terdapat pengaruh positif komitmen organisasi terhadap etos kerja pegawai Kata Kunci: Pengaruh, Komitmen Organisasi, Etos Kerja Pegawai.
Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis dini Daniyaturrizkiyah
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara Vol 4, No 1 (2017): Dinamika
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.876 KB) | DOI: 10.25157/dinamika.v4i1.383

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang berhubungan antara lingkungan kerja dan kinerja pegawai di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis. Berdasarkan hasil penjajagan penulis di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis diketahui bahwa terdapat beberapa masalah diantaranya masih rendahnya kualitas kerja pegawai dalam mengerjakan setiap pekerjaannya, adanya keterlambatan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan. Hal tersebut diduga disebabkan lingkungan kerja yang ada belum tersedia secara maksimal.Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan studi lapangan yang meliputi : Angket, wawancara, dan observasi. Adapun populasi penelitian ini terdiri dari 51 orang pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis. Karena populasi kurang dari 100 orang, maka penulis mengambil semua anggota populasi sebagai sampel. Dengan demikian penulis memakai teknik sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.Dari hasil penelitian di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis, diperoleh hasil sebagai berikut: lingkungan kerja berada pada kategori cukup baik artinya bahwa lingkungan kerja yang tersedia di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis sudah cukup sesuai dengan hasil analisis data dimana diperoleh rata-rata skor sebesar 133,44 yang termasuk dalam kategori cukup baik, dengan persentase 53,32 %. Artinya lingkungan kerja melalui persyaratan lingkungan fisik kerja menurut The Liang Gie (2009 : 211) dapat dipenuhi dengan cukup baik di Sekretariat Dewan Perwakila Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis. Kinerja pegawai di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis telah terlaksana dengan baik, sesuai dengan hasil analisis data dimana diperoleh rata-rata skor sebesar 176,86 termasuk kategori baik, dengan persentase sebesar 69,35%. Artinya kinerja pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis telah dilaksanakan sesuai dengan aspek-aspek kinerja menurut T.R. Mitchell (Sedarmayanti, 2009: 51). Pengaruh lingkungan kerja  terhadap kinerja pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis sebesar 48,86% sedangkan sisanya 51,14% adalah faktor lingkungan kerja yang tidak memadai seperti tidak tersedianya tempat penyimpanan pakaian, tidak adanya alat pelindung untuk mesin kantor yang berbahaya, tidak adanya aturan mengenai larangan pegawai mengerjakan tugas mengangkat, membawa, atau memindahkan beban berat, serta tidak tersedianya kotak atau lemari obat di dalam ruang kerja, tidak adanya ruang kesehatan bagi pegawai, dan tidak adanya jalur evakuasi kebakaran dari lantai atas dan sirine peringatan kebakaran.
RESTRUKTURISASI DAN REPOSISI BIROKRASI (SEBAGAI SOLUSI MENATA HUBUNGAN POLITIK DAN BIROKRASI) Imam Maulana Yusuf
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara Vol 5, No 2 (2018): Dinamika
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/dinamika.v5i2.1410

Abstract

Abstrak Reformasi birokrasi yang dilakukan di Indonesia, nampaknya masih meninggalkan berbagai persoalan dan belum dapat menjawab tuntutan dari masyarakat. Reformasi birokrasi seolah tidak memiliki arah yang jelas baik dari sisi karakter maupun perannya. Sampai saat ini reformasi birokrasi belum memberikan grand design atau cetak biru untuk menata  hubungan antara politik dan birokrasi sehingga kekuatan politik yang ada dalam birokrasi justru melakukan interpensi yang kuat terhadap aparat birokrasi. Dalam tatanan organisasi pemerintahan, wewenang seharusnya hanya diberikan pada porsi yang relatif terbatas sesuai dengan cakupan tugas seorang aparatur birokrasi, namun pada prakteknya, wewenang terbatas itu seringkali diintervensi oleh pihak pemberi wewenang dalam hirarki birokrasi yang lebih tinggi atau oleh pejabat politik. Dalam situasi demikian, aparatur birokrasi, akan lebih tunduk kepada hirarki yang lebih tinggi, terlebih kepada pejabat politik. Kata Kunci : Restrukturisasi, Reposisi Birokrasi

Page 1 of 54 | Total Record : 532