Jamu tradisional merupakan warisan budaya Indonesia yang dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan. Namun, persepsi masyarakat terhadap rasa dan manfaatnya dapat mempengaruhi minat konsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi preferensi konsumen terhadap atribut sensoris (rasa, aroma, dan warna) serta persepsi manfaat jamu sebagai minuman fungsional. Penelitian dilakukan terhadap 50 responden dengan pendekatan kuantitatif. Preferensi rasa dinilai menggunakan skala hedonik 1–9, sementara persepsi manfaat dievaluasi dengan skala Likert 5 poin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa warna memperoleh skor rata-rata tertinggi (7,24), diikuti oleh rasa (6,25) dan aroma (5,5). Persepsi terhadap manfaat kesehatan jamu cukup baik, di mana penambah stamina (skor 4,14) dan penambah imunitas (3,8) menjadi manfaat yang paling dirasakan. Pereda pegal (3,62) dan manfaat pencernaan (3,62) berada pada kategori setuju, namun tidak setinggi manfaat lainnya. Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun rasa jamu cukup diterima.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025