Damianus Journal of Medicine
Vol 24 No 2 (2025): Damianus Journal of Medicine

Perbandingan Aktivitas Antibakterial Ekstrak Panas dan Ekstrak Dingin Biji Alpukat terhadap Bakteri S. aureus dan MRSA

Adhitama, Antonius Yudhistira (Unknown)
Dewi, Rita (Unknown)
Lieputra, Andrew Adhytia (Unknown)
Narwati, Yulia Tanti (Unknown)
Manalu, Jojor Lamsihar (Unknown)



Article Info

Publish Date
29 Aug 2025

Abstract

Pendahuluan: Penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen, termasuk Staphylococcus aureus dan Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA), menjadi masalah kesehatan global dengan angka kematian tinggi. Biji alpukat (Persea americana Mill.) mengandung senyawa dengan potensi antibakterial, seperti flavonoid dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan aktivitas antibakterial ekstrak biji alpukat yang diperoleh melalui teknik ekstraksi dingin (remaserasi) dan panas (refluks) terhadap Staphylococcus aureus dan MRSA. Metode: Penelitian adalah penelitian eksperimental in vitro. Ekstraksi simplisia biji alpukat dilakukan dengan metode remaserasi (dingin) dan refluks (panas). Dilanjutkan dengan uji fitokimia kualitatif metode penampisan terhadap flavonoid, alkaloid, saponin, dan tanin. Uji kuantitatif dengan metode UV-Vis terhadap senyawa Flavonoid. Uji aktivitas antibakterial dilakukan dengan uji difusi sumuran. Analisis statistik menggunakan uji non parametrik. Hasil: Ekstrak biji Alpukan memiliki metabolit sekunder flavonioid, alkaloid, saponin, dan Tanin. Ekstrak digin memiliki jumlah flavonoid dengan rata-rata 3,932 mgQE/g. Ekstrak panas memiliki jumlah flavonoid dengan rata-rata 2,288 mgQE/g. Ekstrak dingin dan ekstrak panas biji alpukat memiliki aktivitas antibakterial jika dibandingkan dengan kontrol negatif pada konsentrasi 25% (p<0,05). Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi sumuran menunjukkan bahwa ekstrak dingin dan panas memiliki efektivitas yang tidak berbeda signifikan terhadap kedua jenis bakteri pada berbagai konsentrasi (p>0,05). Hasil ini mengindikasikan bahwa kedua metode ekstraksi dapat menghasilkan ekstrak dengan aktivitas antibakteri yang setara. Simpulan: Ekstrak biji alpukat, baik melalui metode ekstraksi dingin (remaserasi) maupun panas (refluks), memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan MRSA. Tidak terdapat perbedaan signifikan antara kedua metode ekstraksi dalam menghambat pertumbuhan kedua bakteri​.

Copyrights © 2025






Journal Info

Abbrev

damianus

Publisher

Subject

Health Professions Medicine & Pharmacology Public Health

Description

Damianus Journal of Medicine (DJM) merupakan jurnal ilmiah kedokteran yang memuat informasi di bidang kedokteran dan kesehatan terkini. DJM diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Damianus Journal of Medicine terbit sejak tahun 2002 dan diterbitkan 2 kali per ...