Sirah nabawiyah learning that uses the lecture method usually feels monotonous and boring and results in low student interest in learning so that it can affect student understanding of the material presented. Therefore, innovative and interesting learning methods are needed. One of the interesting methods that can be applied in learning sirah is by visiting historical places. This study aims to explore the concept of learning sirah nabawiyah that is usually done at the Annor Bakti Foundation Tahfiz Institute, then the application of the learning method at the Annor Bakti Foundation Tahfiz Institute along with the supporting and inhibiting factors. The research method used is qualitative with a case study approach, involving interviews and observations of teachers and students. The results showed that the learning of Sirah Prophetawiyah that is usually done in the classroom at this institution is still theoretical and teacher-centred, with the use of the lecture method. However, the application of visits to historical places such as the Prophet's Mosque, Jabal Uhud, and Quba Mosque provides a more vivid learning experience so that students can better appreciate the sirah nabawiyah, then can increase the confidence of students' knowledge, and can increase students' interest and understanding. Abstrak Pembelajaran sirah nabawiyah yang menggunakan metode ceramah biasanya terasa monoton dan membosankan serta mengakibatkan rendahnya minat belajar siswa sehingga dapat mempengaruhi pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. Maka, diperlukannya metode pembelajaran yang inovatif dan menarik. Salah satu metode menarik yang dapat diterapkan dalam pembelajaran sirah adalah dengan mengunjungi tempat bersejarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsep pembelajaran sirah nabawiyah yang biasa dilakukan di Lembaga Tahfiz Yayasan Annor Bakti, lalu penerapan metode pembelajaran tersebut di Lembaga Tahfiz Yayasan Annor Bakti berikut dengan faktor pendukung dan penghambatnya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus, melibatkan wawancara dan observasi terhadap pengajar dan santri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran sirah nabawiyah yang biasanya dilakukan di dalam kelas di lembaga ini masih bersifat teoritis dan berpusat pada guru, dengan penggunaan metode ceramah. Namun, penerapan kunjungan ke tempat bersejarah seperti Masjid Nabawi, Jabal Uhud, dan Masjid Quba memberikan pengalaman belajar yang lebih hidup sehingga santri dapat lebih menghayati sirah nabawiyah, lalu dapat meningkatkan keyakinan pengetahuan santri, dan dapat meningkatkan minat dan pemahaman santri.
Copyrights © 2025