cover
Contact Name
Bahrum Subagiya
Contact Email
bahgia990@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.tawazun@uika-bogor.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Tawazun: Jurnal Pendidikan Islam
ISSN : 19786786     EISSN : 26545845     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Tawazun: Jurnal Pendidikan Islam has a focus on the study of Islamic education with the following scope: 1. Islamic Education Management 2. Thought of Islamic education 3. Islamic science education 4. Islamic Guidance and Counseling
Arjuna Subject : -
Articles 86 Documents
Konsep kurikulum adab perspektif Syeikh Bakr Bin Abdullah Abu Zaid Al-Kattani, Abdul Hayyie; Bahrudin, Bahrudin
TAWAZUN: Jurnal Pendidikan Islam Vol 15 No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Islam,Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tawazun.v15i2.7622

Abstract

This research was formulated to describe the Adab Curriculum persfectif Sheikh Bakr bin Abdullah Abu Zaid. This research is a type of qualitative research with a character study approach that aims to conduct an in-depth study of the thoughts of the figures studied. The study is conducted by the library reaserch method of primary literature and skunder relating to the object in question. In this study it was found sheikh Bakr explained the concept of adab curriculum. According to him, the adab curriculum is divided into three parts of the discussion, namely as follows: First, the discussion of the definition of adab curriculum, Second, what foundation is underlying, then the third is what components are contained in the adab curriculum itself. Implicitly Sheikh Bakr defines the adab curriculum as the arrangement of material received, taken, and passed by learners to obtain the values of knowledge, attitude and skills that are in accordance with the foundation of the Qur'an, al-Hadith, and ijtihad ulama. These three aspects are formulated into the womb of Islamic Education. The supporting program for the achievement of the adab curriculum delivered in the womb of Islamic Education is the objective of the curriculum is clearly targeted, the content / material taught according to the target, the methods used in the teaching is on target, and the evaluation in the curriculum is organized according to the target achievement. These four supporting programs are components in the curriculum of the book of Hilyah Thalibil 'ilm by Syeihk Bakr.AbstrakPenelitian ini dirumuskan untuk mendeskripsikan Kurikulum Adab perspektif Syeikh Bakr bin Abdullah Abu Zaid. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi tokoh yang bertujuan untuk melakukan pengkajian mendalam terhadap pemikiran tokoh yang diteliti. Pengkajian dilakukan dengan metode library reaserch terhadap literatur primer dan skunder yang berkaitan dengan objek yang dimaksud. Dalam kajian ini ditemukan Syeikh Bakr memaparkan konsep kurikulum adab. Menurut beliau, kurikulum adab itu terbagi ke dalam tiga bagian pembahasan, yaitu sebagai berikut: Pertama, pembahasan tentang definisi kurikulum adab, Kedua, landasan apa saja yang mendasarinya, kemudian yang ketiga adalah komponen-komponen apa saja yang terdapat di dalam kurikulum adab itu sendiri. Secara implisit Syeikh Bakr mendefinisikan kurikulum adab merupakan susunan materi yang diterima, ditempuh, dan dilalui oleh peserta didik untuk memperoleh nilai-nilai pengetahuan, sikap dan keterampilan yang sesuai dengan landasan Alquran, al-hadits, serta ijtihad ulama. Ketiga aspek ini diformulasikan ke dalam rahim Pendidikan Islam. Program penunjang tercapainya kurikulum adab yang disampaikan dalam rahim Pendidikan Islam ialah tujuan kurikulumnya jelas sasaran, Isi/materi yang diajarkan sesuai sasaran, metode yang digunakan dalam pengajarannya tepat sasaran, serta evaluasi dalam kurikulumnya terorganisir sesuai target capaian. Keempat program penunjang ini merupakan komponen dalam kurikulum adab perspektif kitab Hilyah Thalibil ‘ilm karangan Syeihk Bakr.
Peningkatan kecerdasan spiritual Islam perspektif Syaikh al-Islam Ibnu Taimiyah dalam Kitab Al-Tuhfah al-‘Iroqiyyah Supraha, Wido; Rahman, Taufik Nur; Ahmad, Ahmad
TAWAZUN: Jurnal Pendidikan Islam Vol 15 No 3 (2022)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Islam,Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tawazun.v15i3.7732

Abstract

Islamic education always upholds spiritual values such as faith and piety to Allah in every educational process and instills these spiritual values into the hearts of students so that they believe that spiritual values are the main basis in carrying out their lives. Spiritual intelligence is closely related to intellectual intelligence and emotional intelligence even intellectual and emotional intelligence cannot be balanced without being accompanied by spiritual intelligence. Knowing the magnitude of the benefits of spiritual intelligence for students in an educational process, it is necessary to have a method in increasing spiritual intelligence to make it easier to achieve the goals of Islamic education itself. This paper aims to find out how to increase the spiritual intelligence of the perspective of Sheikh al-Islam Ibn Taimiyah in the At-Tuhfah al-'Iroqiyyah book. This study uses a qualitative approach with library research type, the primary data source in this study is At-Tuhfah al-'Iroqiyyah by Sheikh al-Islam Ibn Taimiyah while the secondary data in this study is the work of Muslim scholars and scholars who focus on discussing soul cleansing and spiritual intelligence. Based on the analysis of the book At-Tuhfah al-'Iroqiyyah by Shaykh al-Islam Ibn Taimiyah, it can be concluded that increasing spiritual intelligence must be based on cleansing the soul of things that can hinder the increase in spiritual intelligence.AbstrakPendidikan Islam selalu menjunjung tinggi nilai-nilai spiritual seperti keimanan dan ketakwaan kepada Allah  dalam setiap proses pendidikannya serta menanamkan nilai-nilai spiritual tersebut ke dalam hati peserta didiknya agar mereka yakin bahwa nilai spiritual itulah yang menjadi dasar utama dalam menjalankan kehidupannya. Kecerdasan spiritual sangatlah berkaitan erat dengan kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional bahkan kecerdasan intelektual dan emosional tidak dapat seimbang tanpa diiringi dengan kecerdasan spiritual. Mengetahui besarnya manfaat kecerdasan spiritual bagi peserta didik dalam sebuah proses pendidikan maka perlu adanya sebuah metode dalam meningkatkan kecerdasan spiritualnya guna mempermudah dalam mencapai tujuan pendidikan Islam itu sendiri. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui cara peningkatan kecerdasan spiritual perspektif Syaikh al-Islam Ibnu Taimiyah Dalam Kitab At-Tuhfah al-‘Iroqiyyah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis library research, sumber data primer pada penelitian ini adalah At-Tuhfah al-‘Iroqiyyah karya Syaikh al-Islam Ibnu Taimiyah sedangkan data sekunder pada penelitian ini adalah karya para ulama dan cendekiawan muslim yang fokus membahas tentang pembersihan jiwa dan kecerdasan spiritual. Berdasarkan analisa terhadap kitab At-Tuhfah al-‘Iroqiyyah karya Syaikh al-Islam Ibnu Taimiyah dapat disimpulkan bahwa dalam meningkatkan kecerdasan spiritual harus didasari dengan membersihkan jiwa dari hal-hal yang dapat menghambat peningkatan kecerdasan spiritualnya.
Self-development guidance for elementary-level orphanage children Supraha, Wido; Herawati, Siti
TAWAZUN: Jurnal Pendidikan Islam Vol 16 No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Islam,Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tawazun.v16i1.8548

Abstract

This study aims to examine the effect of life skills guidance based on Islamic religious values on the self-development of foster children at the H. Haryono Mukana Orphanage. The research method used is qualitative research with a naturalistic inquiry approach, producing descriptive data in the form of written and spoken words and observable behaviour. Caregivers at the orphanage have an important role in providing physical, mental, social, and skills guidance to foster children. This life skills guidance is carried out through trainings that aim to provide skills to foster children so that they can be independent and successful outside the orphanage. It is hoped that this research can provide a deeper understanding of the effectiveness of life skills guidance based on Islamic religious values in shaping the self-development of foster children in orphanages, as well as contribute to improving their welfare and happiness in the future. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh bimbingan kecakapan hidup berbasis nilai-nilai agama Islam terhadap pengembangan diri anak asuh di Panti Asuhan H. Haryono Mukana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan inkuiri naturalistik, menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan serta perilaku yang dapat diamati. Pengasuh di panti asuhan memiliki peran penting dalam memberikan bimbingan fisik, mental, sosial, dan keterampilan kepada anak asuh. Bimbingan kecakapan hidup ini dilakukan melalui pelatihan-pelatihan yang bertujuan untuk memberikan keterampilan kepada anak asuh agar dapat mandiri dan sukses di luar panti asuhan. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan pemahaman lebih dalam tentang efektivitas bimbingan kecakapan hidup berbasis nilai-nilai agama Islam dalam membentuk pengembangan diri anak asuh di panti asuhan, serta memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan mereka di masa depan.
Desain buku ajar Ilmu Alamiah Dasar berbasis Worldview Islam Subagiya, Bahrum; Sauri, Sofyan; Handrianto, Budi; Basri, Samsul; Ulfah, Nur Asiah
TAWAZUN: Jurnal Pendidikan Islam Vol 17 No 1 (2024)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Islam,Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tawazun.v17i1.14216

Abstract

Islamic Worldview has an important role in the development of natural science. Science textbooks in Indonesia are often based on Western science paradigms that contradict the Islamic Worldview. This study aims to design an Islamic Worldview-based Basic Natural Science textbook. The study used a Research and Development (R&D) approach involving needs analysis, designing, and developing textbooks. The results of the study found several important points. First, the emphasis on understanding the creation of the universe by Allah S.W.T. Second, the integration of moral and ethical values in the context of science. Third, the introduction of the contribution of Muslim scientists in the history of science. Fourth, the Islamic Worldview perspective in explaining natural phenomena. Fifth, linking science and Islamic faith. Sixth, emphasizing the search for truth through science channels in the Islamic Worldview. Seventh, correcting science concepts that are not in accordance with the Islamic Worldview. This research contributes to the development of science teaching materials that are more in line with Islamic values, so as to improve students' understanding of natural science and strengthen their Islamic identity. Abstrak Worldview Islam memiliki peran penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan alam. Buku-buku pelajaran sains di Indonesia sering didasarkan pada paradigma sains Barat yang bertentangan dengan pandangan dunia Islam. Penelitian ini bertujuan untuk merancang buku ajar Ilmu Alamiah Dasar berbasis Worldview Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development (R&D) yang melibatkan analisis kebutuhan, perancangan, dan pengembangan buku ajar. Hasil penelitian menemukan beberapa poin penting. Pertama, penekanan pada pemahaman penciptaan alam semesta oleh Allah S.W.T. Kedua, integrasi nilai-nilai moral dan etika dalam konteks sains. Ketiga, pengenalan kontribusi ilmuwan muslim dalam sejarah sains. Keempat, perspektif Worldview Islam dalam menjelaskan fenomena alam. Kelima, mengaitkan antara sains dan akidah Islam. Keenam, penekanan pada pencarian kebenaran melalui saluran ilmu dalam Worldview Islam. Ketujuh, mengoreksi konsep sains yang tidak sesuai dengan Worldview Islam. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam pengembangan bahan ajar sains yang lebih sesuai dengan nilai-nilai Islam, sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap ilmu pengetahuan alam dan memperkuat identitas keislaman mereka.
Mengenalkan Pendidikan Seks Untuk Anak Melalui Buku Suplemen Pendidikan Seks Pada Mapel PAI Muntholib, Azhim; Rahman, Imas Kania; Handrianto, Budi
TAWAZUN: Jurnal Pendidikan Islam Vol 16 No 3 (2023)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Islam,Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tawazun.v16i3.14477

Abstract

The outbreak of cases of violence and sexual harassment against children is proof that sex education has not been pursued optimally. Sex education is not only the responsibility of parents but also teachers at school. Sex education can be done in several ways, including through short and practical modules that can be studied independently or used as teaching materials in schools. The limited teaching materials for sex education is one of the problems that must be addressed immediately, and the teaching materials need to know their feasibility in introducing sex education to children. This study aims to develop and determine the feasibility of a sex education supplement book as a companion book to teaching materials in the Islamic Education subject in elementary schools. This study uses a Research and Development design and conducts research stages, namely: potential and problems, data collection, initial product design, design validation, design revision, product trial and initial product revision. In this research and development process, the supplement book was assessed using two categories, namely material and media. The material content was viewed from the aspects of content feasibility, language and performance: while the media content was reviewed from the aspects of language, performance, graphic design and ease of use. The media also went through a practicality trial conducted on children. The development results show the feasibility of the material based on the aspects assessed at 96%, 92% and 96%. The media feasibility test received a percentage of 100%, 100%, 94% and 100% based on the four aspects assessed. In the practicality test, the media received a percentage of 88%. Abstrak          Merebaknya kasus kekerasan dan pelecehan seksual pada anak menjadi salah bukti bahwa pendidikan seks belum diupayakan secara optimal. Pendidikan seks bukan hanya tanggung jawab orang tua melainkan juga guru di sekolah. Pendidikan seks bisa dilakukan melalui beberapa cara, di antaranya melalui modul singkat dan praktis yang bisa dipelajari secara mandiri maupun dijadikan bahan ajar di sekolah-sekolah. Terbatasnya bahan ajar pendidikan seks merupakan salah satu permasalahan yang harus segera ditangani, dan bahan ajar tersebut perlu diketahui kelayakannya dalam pengenalan pendidikan seks pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengetahui kelayakan dari buku suplemen pendidikan seks sebagai buku pendamping bahan ajar dalam mata pelajaran PAI di sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan desain Research and Development dan melakukan tahapan penelitian, yaitu: potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk awal, validasi desain, revisi desain, uji coba produk dan revisi produk awal. Dalam proses penelitian dan pengembangan ini, buku suplemen dinilai dengan menggunakan dua kategori, yaitu materi dan media. Isi materi dilihat dari aspek kelayakan isi, bahasa dan performance: sedangkan isi media ditinjau dari aspek bahasa, performance, desain grafis dan kemudahan penggunaan. Media juga melalui uji coba kepraktisan yang dilakukan terhadap anak. Hasil pengembangan memperlihatkan kelayakan materi berdasarkan aspek yang dinilai sebesar 96%, 92% dan 96%. Uji kelayakan media mendapatkan persentase sebesar 100%, 100%, 94% dan 100% berdasarkan empat aspek yang dinilai. Pada uji kepraktisan, media mendapatkan persentase sebesar 88%.
Kurikulum Keputrian di Sekolah Menengah Atas Al-Kattani, Abdul Hayyie; Ahmad; Hayati, Intan Masita
TAWAZUN: Jurnal Pendidikan Islam Vol 16 No 3 (2023)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Islam,Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tawazun.v16i3.14633

Abstract

The era of globalization accompanied by the strengthening of feminism, secularism and liberalism has created many effects that have changed the fitrah of women, including high school (SMA) female students. In addition, Gender Equality as a consequence of the SDGs agreement between Indonesia and the United Nations which aims to develop the nation turns out to be thick with a Western worldview, which has the effect of eroding family resilience. SMA female students are one of the nation's assets that will play a role in educating familie. Special lessons are needed for them and adapted to the challenges of their era. This research is library research using the descriptive-analytical method with the conclusion that the Keputrian Curriculum has an important role in educating female students through material that targets strengthening the identity and role of Muslimah in the era of globalization. The curriculum method can be applied in the classroom and uses an evaluation that involves school and family. The aim of this research hoped will help the students have intelligence in the field of concern in managing and educating families and making family a priority based on the worldview of Islam. The author calls it familial intelligence/ Quotient because students are taught to have family values in their lives so that the family can become the smallest unit of society that can advance national civilization and be useful for their afterlife. Abstrak Era globalisasi disertai menguatnya feminisme, sekularisme dan liberalisme menimbulkan banyak efek yang mengubah fitrah perempuan termasuk siswi Sekolah Menengah Atas (SMA). Selain itu, Kesetaraan Gender sebagai konsekuensi kesepakatan SDGs antara Indonesia dengan PBB yang bertujuan untuk pembangunan bangsa ternyata kental dengan worldview Barat, berefek kepada terkikisnya ketahanan keluarga. Siswi SMA merupakan salah satu aset bangsa yang akan berperan dalam mendidik keluarga. Sehingga dibutuhkan pelajaran khusus bagi mereka yang disesuaikan dengan tantangan zamannya. Penelitian ini menggunakan studi kepustakaan melalui metode deskriptif-analitik dengan hasil Kurikulum Keputrian memiliki peran penting dalam mendidik siswi melalui materi yang menyasar kepada penguatan jati diri dan peran muslimah di era globalisasi. Metode kurikulum bisa diterapkan dalam kelas dan menggunakan evaluasi yang melibatkan peran lingkungan sekolah dan keluarga. Tujuan dari penelitian ini berharap agar Kurikulum Keputrian dapat membantu siswi memiliki kecerdasan dalam bidang kecintaan dan perhatian dalam mengurus dan mendidik keluarga serta menjadikan keluarga sebagai prioritas yang berbasis the worldview of Islam. Penulis sebut sebagai kecerdasan berkeluarga atau familial intelligence/ Quotient karena siswi diajarkan untuk memiliki family values dalam hidupnya sehingga keluarga dapat menjadi unit terkecil masyarakat yang dapat memajukan peradaban bangsa dan berguna untuk kehidupan akhiratnya.
Penguatan moderasi beragama pada peserta didik melalui kurikulum Merdeka Nurdaeni, Ni Made; Indra, Hasbi; Alim, Akhmad
TAWAZUN: Jurnal Pendidikan Islam Vol 17 No 1 (2024)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Islam,Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tawazun.v17i1.14939

Abstract

Religious moderation has an important role as a mediator in easing divisions due to differences in beliefs. Indonesia, as a multicultural country with diverse beliefs, often faces misunderstandings that disrupt the life of the nation. Strengthening religious moderation from an early age in students is important to avoid radical religious thinking and foster an open attitude towards other beliefs. This study aims to examine the implementation of strengthening religious moderation in the independent curriculum with the Qur'an and Hadith approach at SDN Bengle, Bogor Regency. This study also aims to explore the role of teachers in shaping the character of religious moderation in students as well as analyzing the supporting and inhibiting factors for the implementation of this program. This research uses a descriptive qualitative approach. The research site is SDN Bengle, a driving school that implements the independent curriculum. Data were obtained through interviews and documentation, and analyzed with the stages of data collection, data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The veracity of the data was verified through triangulation of sources and techniques. This research resulted in several important findings. First, teachers have the main role as responsible, successor, developer, implementer, and figure in building religious moderation at Bengle Elementary School. Second, the values of religious moderation that are built include fairness, balance, simplicity, and unity. Third, supporting factors include the readiness and experience of teachers in implementing religious moderation programs in accordance with the independent curriculum. However, the limited religious facilities at school become an obstacle in fostering the character of students. The implementation of strengthening religious moderation in the independent curriculum at Bengle Elementary School is in accordance with the guidance of the Qur'an and Hadith. The main role of teachers in shaping the character of religious moderation and the values contained in it has a positive impact. Although challenges in the facility still exist, proactive measures have been taken to maintain religious diversity and harmony among students. Abstrak Moderasi beragama memiliki peran penting sebagai penengah dalam meredakan perpecahan akibat perbedaan keyakinan. Indonesia, sebagai negara multikultural dengan beragam kepercayaan, sering menghadapi kesalahpahaman yang mengganggu kehidupan berbangsa dan bernegara. Penguatan moderasi beragama sejak usia dini pada peserta didik menjadi penting guna menghindari pemikiran agama yang radikal dan memupuk sikap terbuka terhadap kepercayaan lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi penguatan moderasi beragama dalam kurikulum merdeka dengan pendekatan Al-Qur'an dan Hadits di SDN Bengle, Kabupaten Bogor. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengeksplorasi peran guru dalam membentuk karakter moderasi beragama pada siswa serta menganalisis faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Tempat penelitian adalah SDN Bengle, sebuah sekolah penggerak yang menerapkan kurikulum merdeka. Data diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi, dan dianalisis dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Kebenaran data diverifikasi melalui triangulasi sumber dan teknik. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan penting. Pertama, guru memiliki peran utama sebagai penanggung jawab, penerus, pengembang, pelaksana, dan figur dalam membangun moderasi beragama di SDN Bengle. Kedua, nilai-nilai moderasi beragama yang dibangun meliputi adil, seimbang, kesederhanaan, dan kesatuan. Ketiga, faktor pendukung meliputi kesiapan dan pengalaman guru dalam mengimplementasikan program moderasi beragama yang sesuai dengan kurikulum merdeka. Namun, keterbatasan fasilitas keagamaan di sekolah menjadi penghambat dalam pembinaan karakter peserta didik. Implementasi penguatan moderasi beragama dalam kurikulum merdeka di SDN Bengle telah sesuai dengan panduan Al-Qur'an dan Hadits. Peran utama guru dalam membentuk karakter moderasi beragama dan nilai-nilai yang terkandung dalamnya memiliki dampak positif. Meskipun tantangan dalam fasilitas masih ada, langkah-langkah proaktif telah diambil untuk menjaga keragaman beragama dan harmoni di antara siswa.
Islamic values in class VII science textbooks for SMP/MTs with the theme of energy in life systems Zulfa, Zayyanatun; Handrianto, Budi; Ahmad
TAWAZUN: Jurnal Pendidikan Islam Vol 17 No 1 (2024)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Islam,Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tawazun.v17i1.14991

Abstract

Moral education must be based on the foundation of faith. Without a foundation of faith, all human behavior will tend to lead only to worldly pleasures without a strong moral basis. Science learning should be a means of cultivating faith values. However, there are still discrepancies between laws and learning practices in the field. The learning objectives contained in the textbook only contain aspects of knowledge and skills, while the inculcation of values ​​is not included in the learning objectives. The purpose of this study was to evaluate Islamic values ​​in science textbooks used in a SMP-IT whether they met the values ​​to be achieved from national learning outcomes. This study uses the library research method which is carried out by scientifically analyzing science learning material in the Natural Sciences Interactive Book for SMP/MTs Class VII Semester 1 which is published by publisher PT. Intan Pariwara. Of the four categories of values ​​to be achieved, the Islamic values ​​in the theme of energy in life systems are: moral values ​​for oneself and others; Pancasila character values; and the value of science and technology. It can be concluded that this book has attempted to instill Islamic values, but there has been no attempt to instill the value of faith in Allah and understanding the teachings of Islam. Abstrak Pendidikan akhlak (karakter) harus berpijak pada landasan keimanan. Tanpa landasan keimanan, semua perilaku manusia akan cenderung mengarah pada kesenangan duniawi semata tanpa basis moral yang kuat. Pembelajaran IPA sepatutnya dapat menjadi sarana penanaman nilai keimanan. Namun pada praktiknya, masih terdapat ketidaksesuaian antara undang-undang dengan praktik pembelajaran di lapangan. Pada tujuan pembelajaran yang tertuang pada buku teks hanya memuat aspek pengetahuan dan keterampilan, sedangkan penanaman nilai-nilai tidak dicantumkan pada tujuan pembelajaran tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi nilai-nilai Islam pada buku teks ajar IPA yang digunakan pada sebuah SMP-IT apakah sudah memenuhi nilai-nilai yang ingin dicapai dari capaian pembelajaran nasional. Penelitian ini menggunakan metode riset kepustakaan yang dilakukan dengan menganalisis secara ilmiah materi pembelajaran IPA dalam Buku Interaktif Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VII Semester 1 yang diterbitkan oleh penerbit PT. Intan Pariwara. Dari keempat kategori nilai yang ingin dicapai, nilai-nilai keislaman yang ada dalam tema energi dalam sistem kehidupan adalah: nilai akhlak kepada diri sendiri dan orang; nilai karakter pancasila; dan nilai sains dan teknologi. Sehingga dapat disimpulkan buku ini telah berupaya untuk menanamkan nilai-nilai islam pada teks yang ditampilkan, tetapi belum ada upaya untuk menanamkan nilai keimanan kepada Allah dan memahami ajaran agama Islam.
Nilai Pendidikan Karakter Islami Pada Tari Inai Dalam Upacara Adat Pernikahan Masyarakat Melayu Kabupaten Labuhan Batu Utara Pathiyah, Nurul; Hanum OK, Azizah; Arsyad, Junaidi
TAWAZUN: Jurnal Pendidikan Islam Vol 17 No 1 (2024)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Islam,Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tawazun.v17i1.15432

Abstract

This research aims to analyze the value of Islamic character education contained in the Inai dance in the Malay Community Wedding Ceremony, Kualuh Hilir District, Labuhan Batu Utara Regency. This research uses a qualitative method with a case study approach. The Islamic character education values that are present in the Inai dance at the Malay Community Wedding Ceremony in Labuhan Batu Utara Regency can be seen through eighteen Islamic character values. These eighteen values reflect the existence of Islamic character education messages for the audience. In this case, Inai Dance is not just a medium for cultural performance, but also a medium for learning in relation to the development of individual character education with Islamic characteristics. This henna dance is informal education which together is able to strengthen formal education in the process of strengthening morals and character. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis Nilai Pendidikan karakter Islami apa saja yang terdapat pada tari Inai dalam Upacara Pernikahan Masyarakat Melayu Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhan Batu Utara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Nilai Pendidikan karakter Islami yang hadir pada tari Inai dalam Upacara Pernikahan Masyarakat Melayu Kabupaten Labuhan Batu Utara dapat dilihat melalui delapan belas nilai karakter islami Kedelapan belas nilai-nilai ini merefleksikan adanya pesan-pesan pendidikan karakter islami bagi para penontonnya. Tari Inai pada hal ini tidak sekedar menjadi medium budaya pertunjukan, tetapi juga menjadi medium pembelajaran dalam kaitannya dengan pengembangan pendidikan karakter individu yang berciri khas islami. Tari inai ini merupakan pendidikan informal yang secara bersama-sama mampu menguatkan pendidikan formal dalam proses penguatan Moral dan karakter.
Sistem Pengajaran Alquran Menurut Imam Abu Zakariya Yahya Bin Syarf Annawawi Dalam Kitab Attibyan Fi Adab Ḥamalat Alquran Siregar, Muhammad Rizki Akbar; Budianti, Yusnaili; Salminawati
TAWAZUN: Jurnal Pendidikan Islam Vol 17 No 1 (2024)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Islam,Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tawazun.v17i1.15467

Abstract

The description given by Imam Abu Zakariya Yahya bin Syarf Annawawi in the book Attibyan Fi Adab Ḥamalat Al-Qur'an is in the form of what an ideal Al-Qur'an educational institution should be, what are the criteria for teachers in teaching the Al-Qur'an, what are the manners of Al-Qur'an students. Then the author tries to find out whether there is still any relevance between the description of the relevance system for teaching the Al-Qur'an according to Imam Abu Zakariya Yahya bin Syarf Annawawi and the current system for teaching the Al-Qur'an. The type of research is qualitative research with a library research approach because the research requires books, and in this case the book or book Attibyan Fi Adab Ḥamalat Al-Quran by Abu Zakariya Yahya bin Syarf Annawawi is the primary data. Apart from that, this research also uses a character study approach, because in this research we also look for writings and opinions, either in Imam Nawawi's books or from people who quote his opinions. The author's findings in this research are that Al-Qur'an educational institutions must have correct goals and management, then Al-Qur'an teachers must have expertise and morals as Al-Qur'an teachers, then Al-Qur'an students must has the etiquette as a student of the Qur'an, and after reviewing it again, there is relevance between the thoughts of Imam Abu Zakariya Yahya bin Syarf Annawawi in the book Attibyan Fi Adab Ḥamalat of the Qur'an and the system of teaching the Qur'an in Indonesia. Abstrak Gambaran yang diberikan Imam Abu Zakariya Yahya bin Syarf Annawawi dalam kitab Attibyan Fi Adab Ḥamalat Al-Qur’an ini berupa bagaimana idealnya lembaga pendidikan Alquran itu, bagaimana kriteria guru dalam pengajaran Alquran, bagaimana adab pelajar Alquran tersebut. Kemudian penulis mencoba mencari tau apakah masih ada relevansi antara gambaran sistem relevansi pengajaran Alquran menurut Imam Abu Zakariya Yahya bin Syarf Annawawi dengan sistem pengajaran Alquran yang sekarang. Metodologi penelitian yang digunakan ialah kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan (Library Research) karena dalam penelitiannya diperlukan buku-buku, dan dalam hal ini buku atau kitab Attibyan Fi Adab Ḥamalat Al-Qur’an karya Abu Zakariya Yahya bin Syarf Annawawi adalah sebagai data primernya. Selain itu penelitian ini juga memakan pendekatan studi tokoh, karena dalam penelitian ini juga di cari tulisan, ucapan pendapat, baik di dalam kitab-kitab Imam Nawawi atau dari orang-orang yang mengutip pendapat beliau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga pendidikan Alquran harus memiliki tujuan dan pengelolaan yang benar, kemudian pengajar Alquran harus memiliki keahlian, serta akhlak sebagai pengajar Alquran, kemudian pelajar Alquran harus memiliki adab-adab sebagai pelajar Alquran, dan setelah ditelaah kembali bahwa terdapat relevansi antara pemikiran Imam Abu Zakariya Yahya bin Syarf Annawawi dalam kitab Attibyan Fi Adab Ḥamalat Al-Qur’an dengan sistem pengajaran Alquran yang ada di Indonesia