Fenomena konsumerisme semakin mengakar dalam budaya masyarakat modern, terutama di kalangan remaja Indonesia yang rentan terbawa pengaruh materialisme. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak konsumerisme terhadap identitas dan kesejahteraan psikologis remaja dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang kami hadirkan dalam penelitian ini kami dapatkan melalui wawancara dan studi literatur terkait materialisme, alienasi, serta kesejahteraan subjektif. Dari hasil penelitian yang kami lakukan ini terlihat bahwasanya remaja yang memiliki orientasi materialistik cenderung mengalami tekanan sosial yang tinggi, kecemasan, dan ketidakpuasan hidup. Pengaruh media sosial dan lingkungan sosial semakin memperkuat keterasingan mereka dari identitas diri yang autentik, mengarahkan mereka pada pola konsumsi impulsif yang bertujuan untuk memperoleh validasi sosial. Meskipun demikian, terdapat kesadaran yang mulai tumbuh mengenai konsumsi berkelanjutan sebagai alternatif yang lebih sehat dan bijaksana. Beberapa remaja telah mengadopsi gaya hidup yang lebih selektif dalam mengikuti tren serta menunjukkan ketertarikan terhadap produk ramah lingkungan, ataupun hanya tertarik dengan produk atau barang yang sedang benar benar mereka butuhkan. Oleh karena itu, diperlukan intervensi dari berbagai pihak, termasuk keluarga, institusi pendidikan, dan kebijakan publik, untuk mendorong pola konsumsi yang lebih sadar dan berkelanjutan guna mendukung kesejahteraan psikologis remaja dalam jangka panjang.
Copyrights © 2025