Keterampilan komunikasi merupakan kompetensi penting abad 21 yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Namun, hasil observasi awal di kelas kelas X SMK Swadhipa 1 Natar menunjukkan hanya 30% dari 43 siswa yang aktif bertanya, menjawab, atau menyampaikan pendapat, sementara mayoritas masih pasif. Kondisi ini menuntut adanya model pembelajaran yang dapat mendorong siswa lebih aktif berkomunikasi. Penelitian ini bertujuan meningkatkan keterampilan komunikasi siswa melalui penerapan Problem Based Learning (PBL) pada pembelajaran teks negosiasi. Penelitian menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) dengan dua siklus. Subjek penelitian adalah 43 siswa kelas X. Data dikumpulkan melalui observasi, dokumentasi, dan catatan lapangan, lalu dikaji secara deskriptif dengan menghitung persentase keterampilan komunikasi pada tiap siklus. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pada pra-siklus, hanya 30% siswa yang tergolong aktif, meningkat menjadi 55% pada siklus I, dan 80% pada siklus II. Peningkatan tertinggi terdapat pada aspek keaktifan menyampaikan pendapat yang naik dari 16% menjadi 67%. Temuan ini menunjukkan bahwa PBL efektif dalam mendorong siswa untuk berani bertanya, menjawab, serta bekerja sama dalam kelompok. Dengan demikian, penerapan PBL terbukti mampu meningkatkan keterampilan komunikasi siswa dalam pembelajaran teks negosiasi serta relevan untuk mendukung penguatan profil pelajar Pancasila pada aspek kemampuan berkomunikasi dan bernalar kritis.
Copyrights © 2025