Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah modul ajar Bahasa Indonesia sesuai dengan kurikulum merdeka dari sudut pandang guru di SMP UPT 35 Medan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam sebagai teknik utama pengumpulan data. Subjek penelitian adalah guru Bahasa Indonesia di kelas IX yang menerapkan Kurikulum Merdeka dalam kurikulumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul pelajaran sebagian besar mengandung prinsip-prinsip dasar Kurikulum Merdeka, seperti pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran berbasis proyek, dan profil siswa Pancasila untuk penguatan karakter. Namun, banyak masalah muncul saat melakukannya. Ini termasuk keterbatasan waktu, kurangnya kesiapan siswa untuk belajar secara mandiri, kurangnya fasilitas pendukung, dan kurangnya pelatihan intensif guru. Guru mengatakan bahwa modul harus disesuaikan dan dikembangkan ulang agar lebih kontekstual dan relevan dengan situasi di lapangan. Oleh karena itu, temuan penelitian ini menunjukkan bahwa, meskipun modul pendidikan secara teoritis telah selaras dengan kebijakan Kurikulum Merdeka, penerapan mereka di satuan pendidikan masih membutuhkan perbaikan dan bimbingan yang berkelanjutan.
Copyrights © 2025