Latar belakang: Remaja merupakan kelompok usia yang rentan mengalami masalah gizi, baik gizi kurang maupun gizi lebih. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi status gizi adalah kebiasaan membawa bekal dari rumah yang dapat membantu mengontrol asupan gizi harian. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan membawa bekal dengan status gizi pada remaja di SMP Muhammadiyah 2 Minggir. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif observasional analitik dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional). Seluruh siswa kelas VII–IX sebanyak 130 orang dijadikan sampel menggunakan teknik total sampling. Data sekunder diperoleh dari Puskesmas Minggir berupa pengukuran antropometri dan data kebiasaan membawa bekal. Analisis dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Sebagian besar responden memiliki status gizi baik (73,85%) dan 59,23% terbiasa membawa bekal. Namun, hasil uji Chi-Square menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan membawa bekal dan status gizi (p = 0,955). Analisis lanjutan terhadap status gizi kurang dan lebih juga menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Kesimpulan: Kebiasaan membawa bekal tidak terbukti memiliki hubungan yang signifikan terhadap status gizi remaja. Diperlukan penelitian lanjutan dengan mempertimbangkan kualitas bekal, asupan energi total, dan faktor lain yang memengaruhi status gizi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025