Dewi Rizzky Mutiarasari
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Diet Pada Penderita Hipertensi Di Puskesmas Kalasan Naufal Luthfiyah; Dewi Rizzky Mutiarasari; Nor Eka Noviani
Media Gizi Ilmiah Indonesia Vol 3 No 2 (2025): AUGUST 2025
Publisher : Kabar Gizi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62358/mgii.v3i2.84

Abstract

Hipertensi menjadi salah satu isu kesehatan utama berskala global yang prevalensinya tinggi di berbagai belahan dunia, serta termasuk dalam kategori penyakit tidak menular yang berkontribusi besar terhadap tingginya angka kematian dini secara global. Pengetahuan seseorang turut menentukan perilaku yang akan dilakukan, karena semakin tinggi tingkat pengetahuan maka individu akan semakin patuh dengan dietnya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan diet pada penderita hipertensi di Puskesmas Kalasan. Jenis penelitian yang digunakan yaitu pendekatan cross sectional, populasi yang digunakan yaitu penderita hipertensi di Puskesmas Kalasan dan subjek yang digunakan sebanyak 75 responden dan teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling. Instrument yang digunakan untuk mengambil data yaitu kuesioner. Hasil ukur pada kuesioner tingkat pengetahuan dan kepatuhan diet disajikan dalam bentuk skala likert. Penentuan besar sampel dalam studi ini menerapkan formula uji beda dua proporsi. Hasil analisis menunjukkan p-value (0,046) < (0,05) dengan odd ratio (2.74). Dapat disimpulkan bahwa individu dengan tinggi tingkat pengetahuan tinggi memiliki peluang 2,74x lebih besar untuk patuh terhadap diet dibandingkan dengan responden dengan pengetahuan rendah di Puskesmas Kalasan.
Hubungan Kebiasaan Membawa Bekal Dengan Status Gizi Pada Remaja SMP Muhammadiyah 2 Minggir Irma Yulianti; Dewi Rizzky Mutiarasari; Agung Nugroho; Meiliana Murdayani; Arie Rahmawati Hadiyanti
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i2.526

Abstract

Latar belakang: Remaja merupakan kelompok usia yang rentan mengalami masalah gizi, baik gizi kurang maupun gizi lebih. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi status gizi adalah kebiasaan membawa bekal dari rumah yang dapat membantu mengontrol asupan gizi harian. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan membawa bekal dengan status gizi pada remaja di SMP Muhammadiyah 2 Minggir. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif observasional analitik dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional). Seluruh siswa kelas VII–IX sebanyak 130 orang dijadikan sampel menggunakan teknik total sampling. Data sekunder diperoleh dari Puskesmas Minggir berupa pengukuran antropometri dan data kebiasaan membawa bekal. Analisis dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Sebagian besar responden memiliki status gizi baik (73,85%) dan 59,23% terbiasa membawa bekal. Namun, hasil uji Chi-Square menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan membawa bekal dan status gizi (p = 0,955). Analisis lanjutan terhadap status gizi kurang dan lebih juga menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Kesimpulan: Kebiasaan membawa bekal tidak terbukti memiliki hubungan yang signifikan terhadap status gizi remaja. Diperlukan penelitian lanjutan dengan mempertimbangkan kualitas bekal, asupan energi total, dan faktor lain yang memengaruhi status gizi.
Hubungan Pengetahuan Gizi Dan Perilaku Jajanan Sehat Dengan Kejadian Obesitas Di SMP Negeri 1 Godean Astri Sri Sulani; Nor Eka Noviani; Dewi Rizzky Mutiarasari
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i2.567

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi obesitas Indonesia berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 usia remaja 13 – 15 tahun sebesar 4,1%. Kabupaten di Provinsi Yogyakarta prevalensi obesitas yang masih tinggi termasuk Kabupaten Sleman sebesar 4,9% dan mengalami kenaikan sebesar 0,22% pada remaja Tingkat SMP. Remaja yang mengalami perubahan salah satunya perilaku makan seperti kebiasaan konsumsi makanan jajanan tinggi lemak, tinggi kalori dan rendah serat tanpa memperhatikan kandungan gizinya sehingga dapat menyebabkan obesitas. Obesitas merupakan keadaan dimana jumlah lemak dalam tubuh berlebihan. Selain itu pengetahuan anak yang belum cukup dapat menyebabkan pemilihan makanan jajanan tidak sehat sehingga mempengaruhi perilaku memilih jajan yang dapat menyebabkan masalah bagi kesehatan. Salah satu faktor yang mempengaruhi pemilihan makanan jajanan adalah pengetahuan seperti pengetahuan gizi, kecerdasan, presepsi dan emosi. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan pengetahuan gizi dan perilaku jajanan sehat pada remaja obesitas di SMP Negeri 1 Godean. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross-sectional. Variabel independent pengetahuan gizi dan perilaku jajanan sehat, sedangkan variabel dependen obesitas. Sampel penelitian sebanyak 42 responden dengan teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling. Instrument yang digunakan berupa kuesioner pengetahuan memilih makan dan kuesioner perilaku memilih makanan serta timbangan berat badan dan stadiometer. Hasil : Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji mann whitney. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pasa siswa/siswi di SMP Negeri 1 Godean tentang perbedaan pengetahuan gizi dan perilaku jajanan sehat pada remaja obesitas didapatkan terdapat hubungan yang signifikan antara perbedaan perilaku jajanan sehat pada remaja obesitas (p=0,0242).
Hubungan Pengetahuan Gizi Dengan Pola Makan Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskemas Pandak II Bantul Melati Abd. Azis; Agil Dhiemitra Aulia Dewi; Dewi Rizzky Mutiarasari
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 9 No. 1 (2026): Februari 2026
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v9i1.504

Abstract

Latar Belakang : Diabetes melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang prevalensinya terus meningkat. Pada 2022, terdapat sekitar 830 juta orang di seluruh dunia yang menderita penyakit diabetes melitus. Di DIY, prevalensi DM pada 2023 mencapai 2,9%, dengan Kabupaten Bantul menempati posisi kedua tertinggi (2,57%). Rendahnya pengetahuan dan pendidikan berkontribusi terhadap pola makan tidak sehat, yang meningkatkan risiko DM tipe 2. Tujuan Penelitian : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi dengan pola makan pada penderita diabates melitus tipe 2. Metode penelitian : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross sectional analitik observasional. Populasi penelitian ini adalah semua pasien DM yang menjalani rawat jalan. Sampel ditentukan dengan teknik non-probability sampling menggunakan rumus Lemeshow diperoleh 107 responden. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner Pengetahuan tentang pola makan DM dan Food Frequency Questionnaire (FFQ menggunakan metode wawancara dan data primer. Analisis data dilakukan dengan uji Fisher's exact menggunakan perangkat lunak statistik. Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari total 107 responden penderita Diabetes Melitus tipe 2, sebanyak 5,61% memiliki tingkat pengetahuan yang baik, sementara 12,15% memiliki pengetahuan cukup, dan 82,24% memiliki pengetahuan kurang. Pola makan yang baik ditemukan pada 76,64% responden sedangkan 23,36% memiliki pola makan kurang baik. Hasil uji statistic menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi dengan pola makan penderita Diabates Melitus tipe 2 dengan p-value 0,000 (p <0,05) Kesimpulan : Terdapat hubungan antara pengetahuan gizi dengan pola makan pada penderita Diabetes Melitus tipe 2.