Keterbatasan hijauan di musim kemarau dan semakin sempitnya lahan untuk menanam hijauan pakan masih menjadi salah satu permasalahan di bidang peternakan. Penggunaan green fodder dapat menjadi salah satu alternatif solusi untuk mengatasi masalah tersebut, karena dapat dipanen dalam waktu yang singkat dan tidak tergantung pada musim. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan NDF, ADF, KcBK dan KcBO dari berbagai macam green fodder. Materi yang digunakan untuk green fodder adalah biji jagung (Zea mays), biji padi (Oryza sativa), dan biji kacang hijau (Vigna radiata L). Metode penelitian ini ada beberapa tahap yaitu penanaman, pemeliharaan tanaman, pemanenan, preparasi sampel dan pengujian sampel. Variabel yang diamati adalah kandungan NDF, ADF, kecernaan invitro bahan kering (KcBK) dan kecernaan invitro bahan organik (KcBO). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah dengan 5 ulangan. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan Analysis of variance (ANOVA), apabila terdapat perbedaan signifikan (P<0,05) maka dianjutkan dengan uji lanjut menggunakan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis green fodder berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kandungan NDF (jagung 31,38%; padi 39,06%; kacang hijau 31,79%), ADF (jagung 15,38%; padi 25,96%; kacang hijau 31,92%), KcBK (jagung 78,56%; padi 63,05%; kacang hijau 72,40%) dan KcBO (jagung 82,10%; padi 64,76%; kacang hijau 74,56%). Kandungan KcBK dan KcBO meningkat seiring dengan menurunnya kandungan NDF dan ADF green fodder, semakin rendah kandungan NDF dan ADF akan menyebabkan tingginya kecernaan bahan pakan. Kesimpulan penelitian ini adalah jenis tanaman yang terbaik digunakan sebagai green fodder adalah jagung. Jagung memiliki kandungan NDF dan ADF terendah serta nilai KcBK dan KcBO tertinggi dibandingkan dengan padi dan kacang hijau
Copyrights © 2025