Malaria merupakan ancaman kesehatan masyarakat yang berdampak pada kualitas sumber daya manusia, khususnya di wilayah endemis seperti Kabupaten Pohuwato dan Boalemo, Provinsi Gorontalo, yang mengalami Kejadian Luar Biasa pada triwulan pertama 2025. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan kapasitas kader Pengendalian dan Pemberantasan Vektor (P2V) dalam pemanfaatan larvasida alami berbasis daun jeruk purut (Citrus hystrix) sebagai upaya pencegahan malaria berbasis lingkungan. Metode pelaksanaan meliputi tiga tahap: Sosialisasi materi pencegahan malaria dan pengenalan larvasida alami, demonstrasi pembuatan larvasida oleh ahli, dan simulasi langsung oleh kader dengan supervisi tim. Evaluasi menggunakan desain post-test only dengan kuesioner pemahaman. Hasil menunjukkan kompetensi kader yang homogen dengan median skor 30 (maksimal), simpangan baku rendah (0,5), dan 66,7% responden mencapai nilai tertinggi. Konsistensi ini memperkuat efektivitas edukasi pencegahan, responsivitas terhadap mobilitas populasi berisiko seperti pekerja tambang, serta keberlanjutan kolaborasi lintas sektor. Kesimpulan kegiatan ini menegaskan bahwa pelatihan berbasis praktik dengan pendekatan partisipatif efektif meningkatkan kompetensi kader dalam pengendalian vektor secara ramah lingkungan. Disarankan pelaksanaan program serupa secara berkala dengan cakupan wilayah lebih luas, serta integrasi dengan surveilans migrasi dan intervensi bagi kelompok rentan untuk mendukung target eliminasi malaria 2030.
Copyrights © 2025