Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

PEMBERDAYAAN LINGKUNGAN PADA MASYARAKAT SADAR GIZI UNTUK KETAHANAN PANGAN DESA Vivien Novarina A. Kasim; Nirwanto K. Rahim
Jurnal Abdimas Bina Bangsa Vol. 1 No. 2 (2020): Jurnal Abdimas Bina Bangsa
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.717 KB) | DOI: 10.46306/jabb.v1i2.46

Abstract

Status gizi di Kabupaten Bone Bolango berdasarkan data survey pemantauan status gizi (PSG) Provinsi Gorontalo, termasuk dalam kategori moderat (6,6%). Desa Tulabolo Barat yang berada di kecamatan Suwawa Timur, merupakan lokasi terpilih untuk kegiatan pengabdian ini karena merupakan salah satu lokasi  yang rawan dengan masalah gizi. Hal ini ditinjau dari skor persen standar identifikasi kecamatan rawan gizi BB/PB yang ada di Kabupaten Bone Bolango. Desa Tulabolo, sebagian besar merupakan areal pertanian dimana hasil lahan terbanyak berupa pisang, jagung, dan lombok dan mayoritas penduduknya adalah petani. Pemberdayaan lingkungan berbasis masyarakat Sadar Gizi meliputi inventarisir potensi desa, pelatihan kader gizi dan pembentukan lembaga konservasi lingkungan desa, percontohan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), ekonomi kreatif; pembuatan bros kulit jagung, dan stik pisang. Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan selama 2 bulan dapat meningkatkan pemberdayaan lingkungan yang berpotensi untuk peningkatan ketahanan pangan desa, namun demikian tetap diperlukannya perhatian khusus dari pemerintah setempat  untuk medorong dan memotivasi agar masyarkat dan kader gizi lebih aktif dalam melakukan pengembangan potensi desa untuk pemenuhan ketahanan pangan masyakarat.  
Self-Efficacy Penderita Hipertensi Di Puskesmas Kota Selatan Gorontalo Nurdiana Djamaluddin; Ita Sulistiani; Nirwanto K Rahim; Ahmad Aswad
Jambura Nursing Journal Vol 4, No 1: January 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jnj.v4i1.13463

Abstract

Prevalensi dan insidensi penyakit hipertensi semakin meningkat dan menyebabkan tingginya morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Gorontalo merupakan Provinsi yang ikut menyumbang jumlah kumulatif kasus hipertensi. Sebagai penyakit yang dikenal dengan isitilah “silent killer”. Dalam upaya pengurangan komplikasi ini diperlukan kepatuhan dan kesadaran dri akan kemampuan dalam mencapai tujuan pengobatan yang kemudian lebih dikenal dengan isitilah self-efficacy. Rancangan penelitian ini menggunakan deskriptif dimana pengukuran dengan menggambarkan variabel yang diteliti tanpa menganalisa hubungan antar variabel. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yakni purposive sampling dengan jumlah 100 sampel yang diambil berdasarkan kriteria sampel. Hasil peneltian didapatkan terdaat 65 responden berjenis kelamin laki-laki dan 35 responden berjensi kelamin perempuan . Pada penelitian ini juga didapatkan juga responden yang memiliki self-efficacy tinggi berjumlah 53, dan 47responden memiliki self-efficacy rendah. Self-efficacy memberikan kontribusi terhadap pemahaman yang lebih baik dalam proses perubahan perilaku kesehatan sehingga akan meningkatkan kemampuan seseorang dalam memahami terkait penyakit, dan memilih cara yang tepat dalam mengurangi tingkat keparahan dengan keterampilan yang terlatih.
Perbandingan Sistem Pendidikan Sarjana Keperawatan Indonesia dan Inggris Sri A. Ibrahim; Sitti Roskina Mas; Arifin Suking; Nirwanto K Rahim
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 4, No 4 (2022): August Pages 5501-6400
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v4i4.3054

Abstract

Keperawatan merupakan bidang ilmu yang mandiri. Sebagai profesi keilmuan yang mandiri kebutuhan adanya kurikulum menjadi kewajiban utama. Adanya kurikulum yang komprehensif yang sesuai dengan kebutuhan sistem kesehatan  merupakan dasar utama dalam melatih sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh sistem kesehatan. Kurikulum pendidikan keperawatan di desain untuk menyiapkan lulusan yang memiliki kemampuan dalam melakukan praktik keperawatan profesinal  baik dari tingkat individu, keluarga dan masyarakat dalam berbagai  situasi. Dalam upaya menemukan kurikulum yang komprehensif dan tepat sasaran berbagai upaya telah dilakukan salah satunya dengan melakukan comparative (perbandingan) kurikulum. Kegiatan ini dilakukan untuk membandingkan  kurikulum diberbagai negara dengan harapan dapat mengembangkan kurikulum baru.  Perbandingan kurikulum memiliki tujuan untuk melihat adanya perbedaan dan kesamaan dalam sistem pendidikan. Hal ini juga membantu mengetahui bahwa kurikulum ini berhasil  atau gagal dalam menghasilakn perawat yang berkompeten, sehingga dapat dijadikan sebagai landasan untuk pengembangan kurikulum kedepannya. Hal ini juga membantu mengetahui bahwa kurikulum ini berhasil  atau gagal dalam menghasilakn perawat yang berkompeten, sehingga dapat dijadikan sebagai landasan untuk pengembangan kurikulum kedepannya
Self efficacy dalam penggunaan kondom pada Lelaki Seks Lelaki (LSL) dengan HIV/AIDS: Literature review Nirwanto K Rahim; Sri Yona; Agung Waluyo
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 14, No 3 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v14i3.2707

Abstract

Self-efficacy for condom use related sexual risk behavior among men who have sex with men and HIV/AIDS: A literature reviewBackground: The prevalence of HIV / AIDS in the world is increasing. Men who have sex with men  (MSM) is the population most vulnerable to HIV / AIDS. Transmission occurred  because of the low use of condoms. Self-efficacy is the ability to belief of self against individual coping in specific situations that affect thinking, behavior, and emotional patterns that can affect attitudes in controlling motivation, behavior, social and the surrounding environmentPurpose: A literature study was explore self-efficacy in using condom and measurement of self-efficacy in condom useMethod: Literature studies used the online database Proquest, CINAHL, the literature was limited by criteria: in 2016-2019, full text and English language, with the keywords: "Self-Efficacy AND Condom Use", "HIV / AIDS AND MSM," HIV / AIDS AND Self EfficacyResults: Finding 9 articles that were relevant to the inclusion criteria. The results showed that there were  two categories in the assessment of self-efficacy in HIV / AIDS patients, namely Sexual Self-Efficacy, and Condom Self-EfficacyConclusion: The assessment used several different instruments, however, although the instruments used were different in the assessment of self-efficacy,  the results of the entire study showed  a link between self-efficacy in the use of condoms in MSM. The results of this literature review can be used as information material about the importance of self efficacy in improving the consistency of condom use to prevent HIV / AIDS Keywords: HIV/AIDS; Self-Efficacy, Condom Use; Sexual risk; BehaviorPendahuluan: Prevalensi HIV/AIDS di dunia semakin meningkat. Lelaki seks lelaki (LSL ) merupakan populasi yang paling mudah terkena HIV/AIDS. Penularan terjadi karena rendahnya penggunaan kondom. Self-efficacy merupakan kemampuan untuk percaya pada kemampuan diri terhadap koping individu dalam situasi yang spesifik yang mempengaruhi pemikiran, perilaku, dan pola emosional yang dapat berdampak pada sikap dalam mengontrol motivasi, perilaku, dan sosial serta lingkungan sekitar.Tujuan: Untuk mengeksplorasi  self-efficacy  dalam penggunaan kondom dan pengukuran self-efficacy dalam penggunaan kondom.Metode: Studi literatur melalui database online Proquest, CINAHL,  literature dibatasi dengan kriteria : tahun 2016-2019, full text dan berbahasa Inggris, dengan kata kunci: “Self-Efficacy AND Condom Use”,“HIV/AIDS AND MSM,”HIV/AIDS AND Self EfficacyHasil: Didapatkan self-efficacy pada pasien HIV/AIDS dibedakan menjadi Sexual Self- Efficacy, dan Condom Self-Efficacy dan penilaian menggunakan beberapa instrument yakni  sexual self-efficacy scale, the AIDS-Prevention Self-efficacy Scal, condom use self-efficacy, condom use self-efficacy scale,Simpulan: terdapat  instrumen yang berbeda namun, meskipun instrumen yang digunakan berbeda dalam penilaian self-efficacy namun seluruh hasil penelitan menunjukkan adanya keterkaitan self-efficacy dalam penggunaan kondom pada LSL. Hasil telaah literature ini dapat dijadikan bahan informasi tentang pentingnya self efficacy dalam meningkatkan konsistensi penggunaan kondom untuk mencegah HIV/AIDS.
SKRINING KAKI DIABETES “IPSWICH TOUCH TEST (IpTT)” DALAM MENDETEKSI RESIKO LUKA KAKI PADA PASIEN DM Ita Sulistiani; Nurdiana Djamaluddin; Nirwanto K Rahim
Borneo Community Health Service Journal VOLUME 2 NOMOR 2 TAHUN 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.59 KB) | DOI: 10.35334/neotyce.v2i2.2815

Abstract

Penatalaksanaan penyandang DM perlu melibatkan keluarga sebagai support system, tidak hanya dalam proses pengontrolan gula darah tetapi juga untuk mencegah terjadinya kejadian LKD.Bukti menunjukkan metode yang paling efektif untuk mengurangi peningkatan gejala dari neuropati yang berakibat pada angka kejadian LKD yang terus meningkat adalah dengan melakukan skrining neuropati. Skrining untuk gejala dan tanda-tanda neuropati diabetes penting dalam praktek klinis, karena dapat mendeteksi tahap awal neuropati, yang memungkinkan dilakukannya intervensi awal. Terdapat pemeriksaan sederhana dengan menggunakan Ipswich Touch Test (IpTT), yang dilakukan dimana saja, kapanpun pada pasien DM.IpTT juga dapat diaplikasikan secara langsung oleh tenaga non profesional dan tidak memerlukan alat khusus dan hanya memerlukann sedikit latihan saja. Sehingga dapat diajarkan oleh keluarga yang merupakan orang terdekat dari pasien. Adapun metode yang digunakan dalam program ini adalah sosialisasi yang diberikan pada keluarga pasien . Program ini bekerja sama dengan Puskesmas Kota Selatan. Alur kegiatan meliputi tahap persiapan berupa observasi ke puskesmas dan melakukan penyuluhan dan sosialisai terhadap keluarga pasien DM terkait cara melakukan skrining awal menggunakan IpTT. Dengan adanya partisipasi langsung olehkeluarga, diharapkan dapat mengurangi angka kejadian LKD
PENINGKATAN KEMANDIRIAN MASYARAKAT MELALUI PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DALAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN DIARE Yuniar M. Soeli; Rachmawaty Hunawa; Nirwanto K. Rahim; Nur Ayun R. Yusuf; Rhein Djunaid Djunaid
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/abdi.v4i2.613

Abstract

Diare merupakan penyakit yang menjadi penyebab kematian di dunia, Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang penting karena merupakan penyumbang utama ketiga dari angka kesakitan dan kematian anak di berbagai Negara termasuk Indonesia Hingga saat ini, sekalipun pengobatan modern telah berkembang, namun pengobatan tradisional masih diminati masyarakat. Selain kebiasaan, efek samping yang dirasakan lebih kecil dibanding obat modern Asuhan mandiri TOGA merupakan upaya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan mengatasi gangguan kesehatan ringan oleh individu, keluarga dan masyarakat dengan memanfaatkan TOGA dan keterampilan dalam memanfaatkannya Oleh karena itu revitalisasi TOGA perlu dilakukan agar TOGA dapat berkembang secara optimal dan dimanfaatkan seluas-luasnya oleh masyarakat sebagai bahan ramuan yang berkhasiat dalam upaya menjaga, dan meningkatkan kesehatan masyaraka Adapun metode yang digunakan dalam program ini adalah sosialisasi yang diberikan pada masyarakt. Program ini bekerja sama dengan Pemerintah Desa Konamukan, Buol. Pelaksanaan kegiatan pada tahap persiapan ditekankan pada persiapan tim dan mitra melalui rapat koordinasi bersama terkait kebutuhan dalam pelaksanaan kegiatan. Kegiatan ini dilaksanakan dalam 2 kegiatan pelatihan yaitu pelatihan unutk pengenalan jenis-jenis TOGA serta manfaatnya sebagai upaya upaya pencegahn dan pengendalian diare. Dengan adanya partisipasi langsung oleh masyarakat diharapkan dapat menurunkan angka kesakitan akibat diare.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI RUMAH DESA SEHAT UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN KESEHATAN DI DESA BUNOBOGU DAN KONAMUKAN KECAMATAN BUNOBOGU KABUPATEN BUOL SULAWESI TENGAH Yuniar M. Soeli; Rachmawaty Hunawa; Nirwanto K. Rahim; Rhein Djunaid
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/abdi.v4i2.614

Abstract

Era Pandemi sepeti saat ini memberikan pelajaran berharga terkait kesehatan dilakukan pemerintah adalah meingkatkan peran serta (pemberdayaan) masyakarat pada bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Pemberdayaan dalam bidang kesehatan menekankan pada potensi yang ada di lingkungan sekitrar unutk mengatasi permasalahan yang terjadi. Tujuan pelaksanaan KKN Tematik yakni terbentuknya pegiata pemberdayaan masyarakat dan pelaku pembangunan desa. Program KKN Tematik dilaksanakan selama 45 hari, bersama Dosen Pembimbing Lapangan dan 20 orang mahasiswa diharapkan dapat menjadi solusi alternatif yang ditawarkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan dan menciptakan sumber daya manusia yang terampil. Hasil yang ditargetkan dalam program ini yakni meningkatnya produktifitas pengabdian dosen kepada masyarakat serta mendorong terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat,sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan meningkatkan kesiapan mengahdapai tantangan ketahanan kesehatan kedepannya.
OVERVIEW OF MENTAL HEALTH LECTURERS IN GORONTALO PROVINCE Yuniar M. Soeli; Rachmawaty D. Hunawa; Nirwanto K. Rahim; Abdul Wahab Pakaya; Nur Ayun R. Yusuf
Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community Vol 7, No 1 (2023): JANUARI: JOURNAL HEALTH AND SCIENCE : GORONTALO JOURNAL HEALTH AND SCIENCE COMMU
Publisher : Gorontalo State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/gojhes.v7i1.14681

Abstract

Kesehatan mental merupakan salah satu unsur terpenting dalam mempersiapkan seorang dosen untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Jika seorang dosen mengalami gangguan kesehatan mental, dikhawatirkan keadaan tersebut dapat menimbulkan berbagai gangguan dalam proses pembelajaran, bahkan lebih dikhawatirkan keadaan tersebut akan mempengaruhi kondisi mental mahasiswa. Kebaruan penelitian ini karena meneliti tentang gambaran mental health pada dosen Kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mental health dosen kesehatan di provinsi Gorontalo. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif untuk mengetahui gambaran mental health dosen kesehatan di provinsi Gorontalo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dosen kesehatan di provinsi Gorontalo berjumlah 35 orang dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling dan jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 35 responden. Instrumen penelitian ini menggunakan kuisioner Mental Health Inventory (MHI) 38 dengan teknik analisis data unvariat. Hasil penelitian tentang gambaran kesehatan mental dosen di Universitas Negeri Gorontalo menunjukkan bahwa seluruh responden (100%) kategori kesejahteraan psikologis. Kesimpulan menunjukan bahwa seluruh dosen kesehatan berada pada kondisi psikologis yang sejahtera (psychological well-being).Kata kunci:  Dosen; Gorontalo; Kesehatan Mental AbstractMental health is one of the essential elements in preparing a lecturer to carry out learning activities. Suppose a lecturer experiences a mental health disorder. In that case, it is feared that this situation can cause various disturbances in the learning process, and it is, even more feared that this situation will affect the student's mental state. The novelty of this study is that it examines the picture of mental health in Health lecturers. This study aimed to find out the mental health picture of health lecturers in Gorontalo province. This study used a quantitative research design with a descriptive method to determine the mental health picture of health lecturers in Gorontalo province. The population in this study was all health lecturers in Gorontalo province, totaling 35 people with accidental sampling techniques, and the number of samples obtained was 35 respondents. This research instrument used the Mental Health Inventory (MHI) 38 questionnaire with univariate data analysis techniques. The study's results on the mental health picture of lecturers at Gorontalo State University showed that all respondents (100%) were in the psychological well-being category. The conclusion indicates that all health lecturers are in psychological well-being.Keywords: Lecturer; Gorontalo; Mental Health.
Partner Support with Condom Use Consistency in Transmission Prevention of People with HIV AIDS Nirwanto K Rahim; Rosmin Ilham; Yuniar Mansye Soeli; Kevin Efrain Tololiu
Jambura Nursing Journal Vol 5, No 1: January 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jnj.v5i1.17712

Abstract

HIV remains a public concern with an increasing prevalence. HIV prevention can be done by considering the ABC approach; Abstinence (A), Be faithful (B), and Correct and consistent condoms (C). Globally, the use of condoms is still one of the HIV prevention interventions. However, this intervention is often overlooked, leading to inconsistent condom use. This study aimed to investigate the relationship between partner support and the consistency of condom use. This study used a cross-sectional method in Rumah Singgah Dukungan Teman Sebaya, Gorontalo City. The calculation of the Chi-square test revealed a p-value of 0.008 (p ˂ 0.05). This finding indicates a significant relationship between partner support and the consistency of condom use at Rumah Singgah Dukungan Teman Sebaya, Gorontalo City.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI DESA BONDAWUNA KECAMATAN SUWAWA SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO Yuniar Mansye Soeli; Nirwanto K. Rahim; M. Yusril Ihza Djakaria
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/abdi.v5i1.1030

Abstract

Keluarga memiliki banyak peran penting dalam menjaga kesehatan anggota keluarga, salah satunya yakni menjaga kesehatan tubuh setiap anggota keluarga terutama dalam pemenuhan kebutuhan gizi. Permasalahan gizi paling sering terjadi yakni stunting. Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga hal ini mengakibatkan pertumbuhan terganggu yang menyebabkan tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya Sampai saat ini stunting merupakan masalah gizi utama yang dihadapi dunia termasuk Indonesia sebagai negara berkembang.Tujuan pelaksanaan KKN Profesi Kesehatan terbentuknya pegiat pemberdayaan masyarakat dan pelaku pembangunan desa terutama dalam pencegahan terjadinya stunting. Program KKN profesi Kesehatan dilaksanakan selama 45 hari, bersama Dosen Pembimbing Lapangan dan 20 orang mahasiswa diharapkan dapat menjadi solusi alternatif yang ditawarkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan dan menciptakan sumber daya manusia yang terampil. Hasil yang ditargetkan dalam program ini yakni meningkatnya produktifitas pengabdian dosen kepada masyarakat serta mendorong terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan meningkatkan kesiapan menghadapi tantangan ketahanan kesehatan kedepannya.