Pemantauan pertumbuhan sangat penting dalam deteksi dini gangguan pertumbuhan anak, termasuk stunting. Salah satu penilaian pertumbuhan anak adalah dengan menggunakan kurva pertumbuhan, yang sebaiknya diketahui juga oleh masyarakat, selain para kader, tenaga kesehatan, dan guru. Sebelumnya hampir tidak pernah dilaksanakan pelatihan penggunaan kurva kepada ibu hamil dan ibu dengan anak di bawah dua tahun di Desa Nagrak dan Desa Ciangsana. Karena itu tim pengabdian masyarakat melakukan pelatihan peningkatan keterampilan dan keberdayaan masyarakat dengan metode kegiatan yaitu pelatihan penggunaan kurva pertumbuhan anak untuk menilai status berat dan tinggi badan menurut usia anak. Kegiatan diadakan hari Sabtu, 9 November 2024, pk.08.00–12.00 WIB di Lahan kampus Trisakti, Nagrak, Bogor, Jawa Barat. Terdapat 31 responden yaitu 16 warga Desa Nagrak dan 15 warga Desa Ciangsana. Median (p25–p75) usia responden adalah 29 (25–32) tahun. Hasil PkM menunjukkan mayoritas responden belum mengetahui penggunaan kurva pertumbuhan, sesuai median (p25–p75) skor pengetahuan sebelum pelatihan sebesar 20 (0–50), dan skor meningkat secara sinifikan sebesar lima kali setelah dilakukan pelatihan. Luaran lainnya adalah publikasi media masa dan HKI. Kesimpulan: Kegiatan pengabdian masyarakat ini berhasil meningkatkan pengetahuan masyakarat mengenai penggunaan kurva pertumbuhan. Pelatihan bercakupan lebih luas diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan masyakarakat Indonesia, khususnya keluarga risiko stunting.
Copyrights © 2025