Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGARUH LAMA PEMBERSIHAN DENGAN ENERGI MICROWAVE TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BAHAN BASIS GIGI TIRUAN RESIN AKRILIK POLIMERISASI PANAS: EFFECT OF DISINFECTION DURATION BY MICROWAVE ENERGY ON SURFACE ROUGHNESS OF A HEAT-POLYMERIZED DENTURE BASE ACRYLIC RESIN Dwi Tjahyaning Putranti; Yenny
Dentika: Dental Journal Vol. 17 No. 1 (2012): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/dentika.v17i1.1854

Abstract

Penggunaan energi microwave lebih dipertimbangkan untuk pembersihan gigi tiruan karena energi microwave dapatmembunuh beberapa mikroorganisme, lama pembersihan yang lebih singkat, dapat mencegah denture stomatitis, tidakmemerlukan tempat penyimpanan yang khusus, tidak mempunyai masa kadaluarsa, tidak mengubah warna atau bau,tidak menyebabkan resistensi pada Candida albicans, dan tidak menimbulkan reaksi alergi. Penelitian ini dilakukan untukmengetahui pengaruh lama pembersihan dengan energi microwave terhadap kekasaran permukaan bahan basis gigi tiruanresin akrilik 650 Watt selama 2, 4, 6, 8 menit, dan kontrol. Dua puluh lima sampel (resin akrilik merek QC-20 denganukuran garis tengah 20 mm dan tebal 2 mm) yang dibagi menjadi 5 kelompok eksperimen (pembersihan 2, 4, 6, 8 menit,dan kontrol. Kekasaran permukaan diukur sebelum dan setelah pembersihan dengan alat Profile meter (Mitutoyo-SurfTest 301, Japan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekasaran permukaan meningkat secara signifikan pada bahanbasis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas sebelum dan setelah dilakukan pembersihan dalam 4, 6, 8 menit (p<0,05).Kesimpulannya, lama pembersihan yang ideal dengan energi microwave tanpa menyebabkan kekasaran permukaan padagigi tiruan adalah 2 menit.
Representasi Emosional Joker Sebagai Korban kekerasan Dalam Film Joker 2019 (Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure) Madhona, Rizkyka Hamama; Yenny
Soetomo Communication and Humanities Vol. 3 No. 1 (2022): PROCESS (ARTICLE IN PRESS)
Publisher : Universitas Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.045 KB)

Abstract

This study aims to explain the emotional representation of the Joker as a victim of violence in the 2019 Joker film based on Ferdinand De Saussure's theory. Joker is a psychological thriller genre film. The film opens with Arthur Fleck trying out various expressions. With a clown-style make-up, Arthur pulled his face in a motion pulling the corners of his lips up to create a smiling facial expression. Arthur then lowered the corners of his lips down to make a sad expression with his lips down, and then pulled his lips back into a smile. A few tears flowed between her black eye makeup. The research method used in this paper is descriptive qualitative. This means that the data used in this study is qualitative data (data that does not consist of numbers) in the form of words and pictures that may be the key to what is being studied. Then the existing data are described from a number of aspects of signs or semiotics in a number of scenes. For example, from the emotional side that appears in a scene, the facial expressions of the actors, the dialogue delivered by the actors, background music and so on. Emotional representation is also shown through messages that are interpreted semiotically based on Ferdinand de Saussure's theory through changes in costumes (markers), from being originally monochrome (dark dominant) to being more colorful, and changes in a person's character from being closed to being more expressive in expressing their feelings sign).
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN OBAT TANPA RESEP TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI APOTEK BENING SEHAT CILEUNGSI BOGOR Septiani Mokodongan , Renny; Nur Fauziah , Siti; Yenny; Nuryanti , Iva
Jurnal Osadhawedyah Vol 2 No 1 (2024): Jurnal Osadhawedyah
Publisher : PT NAFATIMAH GRESIK PUSTAKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepuasan pasien merupakan tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan antara kinerja dan harapan dari suatu pelayanan. Kualitas pelayanan obat terdiri atas lima dimensi yaitu reliability, responsiveness empathy, assurance dan tangible. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas perlayanan obat tanpa resep di Apotek Bening Sehat berdasarkan karakteristik responden. Penelitian ini merupakan penelitian denan desain penelitian analitik menggunakan metode cross sectional. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling, dengan jumlah sampel 355 responden yang memenuhi inklusi. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner dengan media google form. Dari data yang didapat diolah dengan menggunakan SPSS 20. Hasil penelitian pada uji univariat menunjukkan sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan (54,4%) dengan kisaran umur 31-40 tahun (33%), serta tingkat pendidikan terakhir terbanyak adalah SMA/SMK (55,2%) dan pekerjaan mayoritas adalah karyawan swasta (33,5%). Pada uji bivariat dengan Chi Square tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara umur dan jenis kelamin dengan kualitas pelayanan obat, dikarenakan P-value lebih besar dari 0,05. Pada karakteristik pendidikan ada hubungan dengan variabel kehandalan, empati dan keyakinan. Hal ini dinyatakan dengan hasil P-value lebih besar dari 0,05. Dalam hal pekerjaan hubungan yang ada dengan variabel ketanggapan, selain itu dinyatakan tidak ada hubungan. Dari hasil uji kepuasan, responden mayoritas sudah merasa puas dengan kualitas pelayanan obat.
EDUKASI PENTINGNYA KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH PADA REMAJA PUTRI Kusumawati, Kurnia; Widyani Budiarti , RR; Yenny; Theresia KA , Rori; Amalina , Triya; Yusriyah , Nabila; Honifah
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Nusantara Vol 1 No 4 (2023): Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Nusantara
Publisher : PT. NAFATIMAH GRESIK PUSTAKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asupan gizi yang kurang merupakan salah satu penyebab masalah kesehatan reproduksi pada remaja terkhusus untuk remaja putri. Asupan zat besi yang kurang dimasa remaja dapat menimbulkan terjadinya anemia defisiensi zat besi.  Kesehatan pada masa remaja merupakan landasan penting dari kesehatan remaja putri tersebut di masa depan. Anemia defisiensi zat besi yang dialami oleh remaja putri akan meningkatkan resiko terjadinya defisiensi besi pada saat hamil yang dapat mengakibatkan keguguran bahkan kematian ibu dan anak. Prevalensi anemia pada remaja putri menurut Riskesdas 2013 sebesar 37,1%. Angka ini justru meningkat menurut Riskesdas 2018 yaitu sebesar 48,9%. Salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan angka prevalensi anemia pada remaja putri adalah dengan program pemberian tablet tambah darah (TTD) sejak tahun 2014. Tujuan dari kegiatan edukasi kepada remaja putri adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan remaja putri dalam mengkonsumsi tablet tambah darah. Media yang digunakan dalam kegiataan adalah poster tentang Pentingnya Tablet Tambah Darah. Setelah edukasi, terjadi peningkatan pengetahuan remaja putri tentang pentingnya mengkonsumsi Tablet Tambah Darah secara rutin untuk mencegah terjadinya anemia defisiensi besi yang berdampak buruk di masa depan terutama saat kehamilan.
TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASIBERKORELASI DENGAN PENGENDALIAN GULA DARAH PADAPENDERITA MELITUS TIPE-2 Herwana, Elly; Yenny; Kurniasari; Kalumpiu, Joice Viladelvia; Hastuty, Dewi
JUARA: Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera Volume 5, Nomor 2, Juli 2024
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan, Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/ers4ae32

Abstract

Diabetes melitus (DM) termasuk gejala  sindroma metabolik yang menunjukkan prevalensi morbiditas yang tinggi. Kadar gula darah yang tinggi (hiperglikemia) pada penderita DM meningkatkan risiko komplikasi sebagai penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan gangguan penglihatan sehingga menurunkan kualitas hidupnya. Komplikasi penyakit kronis ini juga membawa dampak pada beban anggaran kesehatan yang tinggi sehingga perlu dilakukan intervensi untuk menurunkan risiko komplikasinya. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan tujuan untuk skrining penderita DM dan mengevaluasi tingkat pendidikan dan pengetahuan penderita tentang komplikasi dalam kaitannya dengan pengendalian hiperglikemia. Managemen diri pengendalian hiperglikemi meliputi modifikasi gaya hidup dengan melakukan aktivitas fisik, diet rendah karbohidrat dan minum obat antidiabetes secara teratur terbukti efektif memperbaiki hiperglikemi pada penderita DM. Sebanyak 45 responden penderita DM berpartisipasi, 60% responden tergolong pada tingkat pendidikan rendah, kepatuhan minum obat yang buruk masih ada 48,9%, tingkat pengetahuan mengenai risiko komplikasi  telah diketahui oleh 75,6% responden. Hiperglikemia tidak terkontrol didapatkan dengan frekuensi yang masih tinggi yaitu sebanyak  71,1%. Edukasi tentang managemen diri pengendalian hiperglikemia masih sangat dibutuhkan dan mememberikan manfaat untuk menurunkan risiko komplikasi pada penderita DM. 
Efektivitas Metode Ceramah Dengan Metode Peer Education Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang KRR Kristina; Ruslinawat; Yenny
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58550/jka.v10i2.284

Abstract

Masa remaja merupakan keadaan dimana individu akan mengalami kematangan dan pertumbuhan organ-organ reproduksi dan psikologis atau yang dikenal dengan masa pubertas. Pertumbuhan organ-organ reproduksi dan psikologis ini akan menimbulkan efek negative jika tidak disertai dengan ilmu pengetahuan yang tepat dan sesuai. Efek negative tersebut diantaranya perilaku seks bebas yang berakhir dengan kejadian PMS (Penyakit Menular Seksual) dan HIV/AIDS, kehamilan remaja serta pernikahan dini. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan efektivitas Metode Ceramah Dengan Metode Peer Education Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan quasi eksperimen design dengan metode Pretest – Post-test Comparison Group Design. Hasil penelitian ini adalah. Hasil interprestasi yaitu dengan uji Mann-Whitney diperoleh angka signifikansi 0.106. Penelitian ini memiliki nilai p<0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode peer education lebih efektif dibandingkan dengan metode ceramah terhadap tingkat pengetahuan siswa siswi kelas X di SMAN 1 Banjarmasin tentang kesehatan reproduksi remaja sama-sama efektif. Saran peneliti pihak sekolah diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam menerapkan metode pendidikan kesehatan seperti peer education dan ceramah untuk menyebarluaskan informasi tidak hanya mengenai kesehatan reproduksi remaja.
Increasing Knowledge About Stunting and Growth Charts Through Seminars and Assistance for Parents of Students Aged 3 – 18 Years Liman, Patricia Budihartanti; Dita Setiati; Yuliana; Faradilla, Meutia Atika; Anastasya, Karina Shasri; Yenny
International Journal of Community Service Learning Vol. 8 No. 4 (2024): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ijcsl.v8i4.79886

Abstract

Stunting and obesity in Indonesia are still unresolved problems This may be caused by a lack of parental knowledge. StResearch regarding increasing parental knowledge about stunting and the use of growth charts is still controversial. This research aims to determine the effectiveness of health education on parental knowledge. This was a one-group experimental pre- and post-test study involving 61 parents of children aged 3-18 years. A modified structured questionnaire was used to assess stunting knowledge scores through seminars and growth chart knowledge scores through mentoring. Data were analyzed using SPSS ver. 29.0.2.0. The Mann-Whitney test was used to compare changes in scores after the seminar and mentoring training. Post-test knowledge score of seminars and mentoring method improved significantly compared with pretest scores (p < 0.001 for both analyses). The increase in scores for the mentoring method was three times compared to the seminar method (p=0.016). The implication of these findings is that mentoring methods can be considered further on a larger community scale for parent capacity building programs to achieve reduction of malnutrition in Indonesia.  
Literature Review: Asuhan Kebidanan Komplementer Pemberian Permen Jahe Terhadap Frekuensi Mual Muntah Ibu Hamil Aulia, Devy Lestari Nurul; Anjani, Arum Dwi; Yenny; Haryati Harun; Desi Afrina; Yesi Syahrini; Erlina; Helda Febrina; Sridistuti; Megawati Sitorus; Yunita; Rizki Agustina; Sisty Chintya Lola
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i2.400

Abstract

Kehamilan merupakan proses alamiah yang akan menimbulkan perubahan fisik maupun psikis akibat adanya perubahan hormon. Seringkali kehamilan memasuki masa kritis apabila tidak dilalui dengan nyaman oleh ibu hamil. Untuk itu ibu hamil harus mampu beradaptasi secara fisiologis maupun psikis terhadap pengaruh hormon kehamilan. Dampak dari perubahan hormon tersebut adalah rasa mual dan muntah yang sering terjadi pada awal kehamilan terutama pada pagi hari dan dapat juga terjadi setiap hari. Keadaan tersebut memicu rasa nyeri bahkan dapat menyebabkan kematian karena tidak ditangani dengan baik. Jahe mengandung minyak atsiri (essential oil) yang dapat menyegarkan dan mengurangi rasa mual. ​​Serta dapat memperlancar peredaran darah. Selain itu dapat mengurangi rasa tegang, kepala terasa segar dan dapat menekan rasa mual. ​​Aroma harum jahe disebabkan oleh minyak atsiri, sedangkan oleoresensi menimbulkan rasa pedas yang dapat menghangatkan tubuh dan mengeluarkan keringat. Tujuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian pustaka dari tiga pangkalan data elektronik termasuk Google Scholar. Penelitian ini berdasarkan penelitian yang dipublikasikan antara tahun 2021 sampai dengan tahun 2025.
PELATIHAN PENGGUNAAN KURVA PERTUMBUHAN DALAM UPAYA PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING Liman, Patricia Budihartanti; Devita, Arleen; Yuliana; Annam, Deva Muhammad; Yenny; Sudarma, Verawati
Jurnal AKAL: Abdimas dan Kearifan Lokal Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/akal.v6i2.22210

Abstract

Pemantauan pertumbuhan sangat penting dalam deteksi dini gangguan pertumbuhan anak, termasuk stunting. Salah satu penilaian pertumbuhan anak adalah dengan menggunakan kurva pertumbuhan, yang sebaiknya diketahui juga oleh masyarakat, selain para kader, tenaga kesehatan, dan guru. Sebelumnya hampir tidak pernah dilaksanakan pelatihan penggunaan kurva kepada ibu hamil dan ibu dengan anak di bawah dua tahun di Desa Nagrak dan Desa Ciangsana. Karena itu tim pengabdian masyarakat melakukan pelatihan peningkatan keterampilan dan keberdayaan masyarakat dengan metode kegiatan yaitu pelatihan penggunaan kurva pertumbuhan anak untuk menilai status berat dan tinggi badan menurut usia anak. Kegiatan diadakan hari Sabtu, 9 November 2024, pk.08.00–12.00 WIB di Lahan kampus Trisakti, Nagrak, Bogor, Jawa Barat. Terdapat 31 responden yaitu 16 warga Desa Nagrak dan 15 warga Desa Ciangsana. Median (p25–p75) usia responden adalah 29 (25–32) tahun. Hasil PkM menunjukkan mayoritas responden belum mengetahui penggunaan kurva pertumbuhan, sesuai median (p25–p75) skor pengetahuan sebelum pelatihan sebesar 20 (0–50), dan skor meningkat secara sinifikan sebesar lima kali setelah dilakukan pelatihan. Luaran lainnya adalah publikasi media masa dan HKI. Kesimpulan: Kegiatan pengabdian masyarakat ini berhasil meningkatkan pengetahuan masyakarat mengenai penggunaan kurva pertumbuhan. Pelatihan bercakupan lebih luas diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan masyakarakat Indonesia, khususnya keluarga risiko stunting.  
Buzzers, Bots, and Brands: Ethical Analysis of Manipulative Technology in Digital PR Practices Yenny; Muhammad Yus Firdaus; Siska Armawati Sufa; Feliza Zubair; Dedi Setyawan
Pena Justisia: Media Komunikasi dan Kajian Hukum Vol. 22 No. 2 (2023): Pena Justisia
Publisher : Faculty of Law, Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study examines the use of buzzers and bots in digital public relations (PR) strategies for Indonesian e-commerce, with a focus on the Shopee competition. The background of the study highlights the shift in PR communication from traditional media to algorithm-based practices that are often manipulative. The main issues are how these practices are carried out, their impact on consumer perceptions, and the ethical dilemmas that arise. The objectives of this study are to analyze buzzer-bot practices in digital PR, examine the ethical perceptions of stakeholders, and identify the boundaries between legitimate communication and manipulative campaigns. The methodology adopts a qualitative constructivist employing techniques such as case studies, interviews, netnography, and document analysis. The results indicate that buzzers and bots are effective in increasing visibility but lead to trust crises, ethical degradation, and reputational risks. The conclusions emphasize the need for regulation, transparency, and sustainable ethical communication strategies.