Hasil Programme for International Student Assessment (PISA) 2022 menunjukkan capaian literasi, matematika, dan sains siswa Indonesia masih berada di bawah rata-rata OECD. Kondisi ini mengindikasikan bahwa metode pembelajaran konvensional yang masih menekankan hafalan kurang efektif dalam membekali siswa menghadapi tantangan global. World Economic Forum (WEF, 2020) menegaskan bahwa keterampilan abad ke-21 seperti kreativitas, pemecahan masalah, komunikasi, dan kolaborasi sangat diperlukan dalam dunia kerja masa depan. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan pembelajaran kontekstual, salah satunya melalui Project-Based Learning (PjBL). Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Al Husna dirancang untuk menjawab tantangan tersebut dengan menerapkan PjBL berbasis lingkungan. Kegiatan meliputi pelatihan guru dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis proyek, pengembangan modul tematik, serta praktik pengolahan limbah plastik jenis HDPE menggunakan teknik heat press sederhana. Siswa dilibatkan secara langsung dalam proyek daur ulang, menghasilkan produk edukatif sekaligus menumbuhkan kepedulian lingkungan. Orang tua juga berperan melalui dukungan bahan, pendampingan, dan partisipasi dalam pameran hasil karya. Luaran program menunjukkan peningkatan kapasitas pedagogis guru, keterampilan praktis dan kolaboratif siswa, serta terbentuknya budaya peduli lingkungan di sekolah. Keberlanjutan dijamin melalui pembentukan Tim Penggerak Sekolah Peduli Lingkungan. Dengan demikian, PKM ini berkontribusi dalam peningkatan mutu pendidikan dasar yang inklusif, kontekstual, dan berorientasi pada keberlanjutan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025