Bencana merupakan rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat. Bencana dapat memberi dampak pada sector kesehatan, infrastruktur dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengelolaan obat pada situasi kebencanaan di Indonesia, mengidentifikasi hambatan serta memberikan rekomendasi strategis. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif kualitatif. Populasi dari penelitian ini yaitu tenaga farmasi yang terlibat langsung melakukan pekerjaan kefarmasian selama bencana. Data dikumpulkan dari 10 informan yang terdiri atas tenaga farmasi Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten dan anggota Apoteker Tanggap Bencana (ATB) di daerah terdampak bencana. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis tematik dengan menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan obat dalam situasi bencana di Indonesia belum berjalan optimal. Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan koordinasi lintas sektor dan sistem pencatatan terintegrasi untuk memastikan ketersediaan obat yang efektif dan tepat sasaran. Rekomendasi yang dihasilkan meliputi penerapan SOP khusus, sistem pengadaan obat satu pintu dan program edukasi untuk pengungsi mengenai cara cerdas menggunakan obat terutama saat situasi bencana. Hasil penelitian ini dapat menjadi panduan untuk perbaikan manajemen pengelolaan obat di situasi darurat dan mendukung pengembangan kebijakan pengelolaan perbekalan farmasi dalam penanganan bencana.
Copyrights © 2025