JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS
Vol 11, No 2 (2025): Health and Nutritions

ANALISIS DAYA TERIMA PROKIES PADA BALITA GIZI BAIK DAN GIZI KURANG

Napu, Arifasno (Unknown)
Pangalo, Paulus (Unknown)
Domili, Indra (Unknown)
Tumenggung, Imran (Unknown)
Marendra, Zulfito (Unknown)
Dewi, Ayu Bulan Febry Kurnia (Unknown)
Pomalingo, Anna Yuliastani (Unknown)
Alam, Raden Ayu Cahyaning (Unknown)



Article Info

Publish Date
06 Sep 2025

Abstract

Bi’o is a traditional Gorontalo food for toddlers which predominantly contains carbohydrates because it is only made from sago and palm sugar. Cookies in a pot/pan while stirring until thick/cookies, cooled and then ready to be served. Bi’o modified from sago and palm sugar are added with HPI (hydrolysis of mackerel protein), eggs, butter, chocolate and chocochip into a dough, molded, baked for 30 minutes at 150 degrees Celcius and the results are called prokies (protein cookies). The objective of study was to analyze the acceptability of prokies for well-nourishe and malnourished toddlers. The method of study was experimental research design that analyzing the acceptability of prokies. The pediatrician performs a medical examination. There were 38 well-nourished toddler respondents 39 malnourished toddler who met the criteria. The results indicated that  the average acceptability for prokies in well-nourished toddlers on the firts day was 4.11±0.65 and on the thirtieth day 4.18±0.56, while malnutrition on the first day was 4.00±0.61 and on the thirtieth day 4.33±0,66 which showed there was no signifikan difference ( p value = 0,05). Likewise, the reason for score aceptance was because the taste, aroma, color and texture average >4.0. The conclution showed that  prokies were liked by normal nutrition and wasted nutrition toddlers because of  taste, aroma, color and texture that were eaten completely in the first day to the thirtieth day, so it can be used to overcame in nutritional problems.Bi’o merupakan makanan tradisional Gorotalo untuk balita, sebagian besar hanya mengandung karbohidrat karena terbuat dari sagu dan gula aren. Bi’o dimasak dalam panci/wajan sambil diaduk hingga kental/matang, didinginkan lalu siap dihidangkan. Bi’o yang dimodifikasi yakni menggunakan sagu dan gula aren ditambahkan dengan HPI (hidrolisis protein ikan tenggiri), telur, mentega, coklat dan chocochip menjadi adonan, dicetak, dipanggang selama 30 menit pada suhu 150 derajat Celcius dan hasilnya disebut prokies (protein cookies). Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis daya terima prokies pada balita gizi baik dan gizi kurang. Desain penelitian menggunakan penelitian eksperimental dengan menganalisis daya terima prokies. Dokter anak melakukan pemeriksaan kesehatan. Responden balita gizi baik berjumlah 38 orang dan balita gizi kurang ada 39 orang yang memenuhi kriteria. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa rata-rata tingkat kesukaan prokies balita gizi baik pada hari pertama adalah 4,11±0,65 dan pada hari ketiga puluh 4,18±0,56, sedangkan pada gizi kurang pada hari pertama adalah 4,00±0,61 dan pada hari ketiga puluh 4,33±0,66 yang menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan (p value = 0,05). Demikian pula, alasan kesukaan karena rasa, aroma, warna dan tekstur rata-rata >4,0. Kesimpulan menunjunkkan bahwa prokies disukai oleh balita gizi baik dan gizi kurang karena rasa, aroma, warna dan teksturnya serta dihabiskan sejak hari pertama hingga hari ketiga puluh sehingga dapat digunakan untuk mengatasi masalah gizi. 

Copyrights © 2025






Journal Info

Abbrev

JHN

Publisher

Subject

Education Health Professions Library & Information Science Nursing

Description

Jurnal Health and Nutritions adalah terbitan berkala yang memuat artikel penelitian ilmiah di bidang gizi dan kesehatan. Jurnal Health and Nutritions diharapkan dapat menjadi media untuk menyampaikan temuan dan inovasi ilmiah di bidang gizi dan kesehatan kepada para praktisi di bidang gizi, baik ...