Tangerang Selatan merupakan kota penyangga Ibukota DKI Jakarta yang memiliki lokasi sangat strategis, dimana akses menuju transportasi umum yang dapat dengan mudah dijangkau untuk menuju wilayah DKI Jakarta seperti jalan tol dan commuter line. Peningkatan jumlah penumpang commuter line yang meningkat setiap tahun dapat mengakibatkan permasalahan transportasi semakin kompleks baik dari sarana maupun prasarana transportasi dari dan menuju Stasiun serta kapasitas dan operasional Stasiun itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang memengaruhi bangkitan dan tarikan pergerakan pada Stasiun Rawabuntu dan Stasiun Sudimara serta model matematis bangkitan dan tarikan pergerakan pada stasiun tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode stepwise yang merupakan metode alternatif dalam analisis regresi. Pemodelan yang dihasilkan pada bangkitan pergerakan pada Stasiun Rawabuntu adalah Y = -2635,33 + 64,189 X1 + 966,337X3 + 937,907X4 dan pada Stasiun Sudimara diperoleh pemodelan bangkitan pergerakan Y = -2085,73 + 1426,964X1 + 218,278X2. Pemodelan yang dihasilkan pada tarikan pergerakan pada Stasiun Rawabuntu Y = -1802,7 + 391,409X3 + 1174,637X4 + 39,224X5 dan pada Stasiun Sudimara diperoleh pemodelan tarikan pergerakan Y = - 1146,62 + 1076,366X2 + 112,784X4.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025