Rumah sakit di Indonesia menghadapi berbagai tantangan dalam meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas layanan, terutama akibat tingginya tingkat pemborosan (waste) di berbagai lini pelayanan. Pemborosan ini meliputi waktu tunggu pasien yang lama, proses administrasi yang tidak efisien, penggunaan sumber daya yang berlebihan, serta alur kerja yang tidak optimal. Implementasi Lean Management sebagai salah satu pendekatan efektif menghadapi masalah ini. Desain penelitian ini adalah studi literatur sistematis dengan menelaah 20 jurnal ilmiah terbitan lima tahun terakhir yang membahas penerapan Lean Management yang didukung dengan studi kasus pada unit-unit layanan rumah sakit, seperti rawat jalan, rawat inap, instalasi farmasi, laboratorium, dan logistik. Lean Management menargetkan tujuh kategori utama pemborosan, seperti waktu tunggu pasien, proses administrasi tidak efisien, penggunaan alat dan ruang berlebihan, inventory berlebih, motion yang tidak perlu, overprocessing, serta pemanfaatan SDM yang kurang optimal. Hasil penelitian dari berbagai jurnal membuktikan penerapan Lean Management menurunkan biaya operasional melalui pengurangan pemborosan di seluruh lini layanan, baik klinis maupun non-klinis, tanpa mengorbankan kualitas pelayanan. Secara keseluruhan, Lean Management dapat dijadikan strategi utama untuk meningkatkan efisiensi biaya, mutu, dan daya saing rumah sakit di era pembiayaan kesehatan yang semakin ketat. Rumah sakit yang berhasil menerapkan Lean tidak hanya lebih efisien dari segi biaya, tetapi juga mampu memberikan pelayanan yang lebih cepat, aman, dan memuaskan bagi pasien.
Copyrights © 2025