Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Etika dalam Penggunaan Jaringan untuk Sistem Informasi Rumah Sakit Amalia, Rosi; Kasmiati, Neng; Yorismanto, Yorismanto; Hartono, Budi; Daut, Alfani Ghutsa
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 2 (2025): Mei - Juli
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i2.1419

Abstract

Sistem informasi rumah sakit (SI-RS) sangat bergantung pada jaringan komputer sebagai infrastruktur utama dalam mendukung efektivitas dan efisiensi dalam layanan kesehatan. Namun, pemanfaatan jaringan tersebut menimbulkan tantangan etis yang berkaitan dengan keamanan data, privasi pengguna, dan integritas informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek-aspek etika dalam penggunaan jaringan untuk sistem informasi rumah sakit di Indonesia melalui pendekatan literature review terhadap 21 artikel ilmiah terpilih. Fokus kajian mencakup perlindungan data pribadi pasien, keamanan jaringan komputer, integrasi data antar modul layanan, serta kepatuhan terhadap regulasi dan kebijakan hukum yang berlaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etika pengguna, kebijakan institusi, serta kesiapan teknis sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dan keamanan sistem informasi rumah sakit. Selain itu, perkembangan layanan digital seperti telemedicine menambah kompleksitas pengelolaan jaringan yang harus tetap menjaga aspek privasi dan keandalan informasi. Studi ini menegaskan bahwa penguatan regulasi internal, pembinaan perilaku etis tenaga kerja, serta evaluasi berkelanjutan terhadap sistem informasi sangat diperlukan dalam membangun sistem jaringan rumah sakit yang profesional, aman, dan dipercaya publik.
Pengelolaan Aset Tetap Berdasarkan Metode Revaluasi Terkait dengan Perencanaan Pajak Penghasilan pada Rumah Sakit Kasmiati, Neng; Amalia, Rosi; Yorismanto, Yorismanto; Hartono, Budi; Daut, Alfani Ghutsa
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 2 (2025): Mei - Juli
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i2.1527

Abstract

Aset tetap merupakan komponen penting dalam laporan keuangan rumah sakit yang berperan dalam menunjang operasional serta efisiensi perpajakan. Metode revaluasi aset tetap dapat memengaruhi nilai buku aset dan beban penyusutan, yang berdampak pada perhitungan laba komersial dan potensi pengurangan pajak terutang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara konseptual bagaimana metode revaluasi aset tetap dapat diintegrasikan dalam strategi perencanaan pajak penghasilan badan (PPh Badan) pada rumah sakit. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi pustaka (literature review). Sumber data berasal dari jurnal ilmiah nasional dan internasional, buku teks, regulasi perpajakan dan akuntansi, serta studi kasus yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa revaluasi berpotensi menurunkan kewajiban pajak jika didukung rekonsiliasi fiskal yang tepat. Namun, implementasinya menghadapi hambatan seperti keterbatasan SDM, data aset yang tidak lengkap, dan pemahaman perpajakan yang minim. Oleh karena itu, pengelolaan aset tetap berbasis revaluasi membutuhkan integrasi sistem informasi, konsistensi kebijakan akuntansi, serta kepatuhan terhadap regulasi fiskal.
Implikasi Regulasi Dan Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Di Rumah Sakit Yorismanto, Yorismanto; Amalia, Rosi; Kasmiati, Neng; Hartono, Budi; Daud, Alfani Gutsa
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 2 (2025): Mei - Juli
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i2.1530

Abstract

Keberhasilan implementasi SIMRS sangat bergantung pada dukungan manajemen puncak, pelatihan dan pengembangan SDM, serta kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, penyedia teknologi, dan tenaga medis. Oleh karena itu, penting untuk melakukan kajian mendalam mengenai regulasi, tantangan, dan peran SIMRS dalam konteks rumah sakit di Indonesia.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur sistematis. Pendekatan ini dipilih untuk memperoleh pemahaman mendalam mengenai implementasi SIMRS, regulasi terkait, tantangan yang dihadapi, serta peran SIMRS dalam meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit. SIMRS memberikan manfaat besar dalam pengelolaan informasi medis dan administratif secara terintegrasi, yang memungkinkan pengambilan keputusan berdasarkan data yang lebih akurat dan tepat waktu. Penggunaan rekam medis elektronik (RME) dalam SIMRS terbukti mempercepat proses pelayanan dan mengurangi kesalahan medis yang sering terjadi akibat pencatatan manual.Secara keseluruhan, meskipun menghadapi beberapa hambatan, SIMRS terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas layanan rumah sakit, efisiensi operasional, dan kepuasan pasien. Oleh karena itu, penerapan SIMRS perlu didorong dengan kebijakan yang mendukung serta perhatian terhadap implementasi tantangan yang ada.
Penerapan Lean Management Dalam Pengurangan Pemborosan Di Rumah Sakit Yorismanto, Yorismanto; Amalia, Rosi; Kasmiati, Neng; Hartono, Budi; Daud, Alfani Gutsa
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 3 (2025): Agustus - October
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i3.1983

Abstract

Rumah sakit di Indonesia menghadapi berbagai tantangan dalam meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas layanan, terutama akibat tingginya tingkat pemborosan (waste) di berbagai lini pelayanan. Pemborosan ini meliputi waktu tunggu pasien yang lama, proses administrasi yang tidak efisien, penggunaan sumber daya yang berlebihan, serta alur kerja yang tidak optimal. Implementasi Lean Management sebagai salah satu pendekatan efektif menghadapi masalah ini. Desain penelitian ini adalah studi literatur sistematis dengan menelaah 20 jurnal ilmiah terbitan lima tahun terakhir yang membahas penerapan Lean Management yang didukung dengan studi kasus pada unit-unit layanan rumah sakit, seperti rawat jalan, rawat inap, instalasi farmasi, laboratorium, dan logistik. Lean Management menargetkan tujuh kategori utama pemborosan, seperti waktu tunggu pasien, proses administrasi tidak efisien, penggunaan alat dan ruang berlebihan, inventory berlebih, motion yang tidak perlu, overprocessing, serta pemanfaatan SDM yang kurang optimal. Hasil penelitian dari berbagai jurnal membuktikan penerapan Lean Management menurunkan biaya operasional melalui pengurangan pemborosan di seluruh lini layanan, baik klinis maupun non-klinis, tanpa mengorbankan kualitas pelayanan. Secara keseluruhan, Lean Management dapat dijadikan strategi utama untuk meningkatkan efisiensi biaya, mutu, dan daya saing rumah sakit di era pembiayaan kesehatan yang semakin ketat. Rumah sakit yang berhasil menerapkan Lean tidak hanya lebih efisien dari segi biaya, tetapi juga mampu memberikan pelayanan yang lebih cepat, aman, dan memuaskan bagi pasien.
TREN DAN PERKEMBANGAN REKAM MEDIS ELEKTRONTren dan Perkembangan Rekam Medis Elektronik (RME): Kajian Literatur terhadap Adaptasi Teknologi dalam Layanan KesehatanIK (RME): KAJIAN LITERATUR TERHADAP ADAPTASI TEKNOLOGI DALAM LAYANAN KESEHATAN Rahmi, Sherly Firsta; Dewi, Nur Husna; Amalia, Rosi; Kasmiati, Neng; Yorismanto, Yorismanto; Hartono, Budi; Daud, Alfani Ghutsa
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 3 (2025): Agustus - October
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i3.2008

Abstract

Transformasi digital dalam sektor kesehatan mendorong adopsi rekam medis elektronik (RME) sebagai elemen penting untuk meningkatkan efisiensi dan mutu pelayanan kesehatan. Meskipun potensinya besar, implementasi RME masih menghadapi berbagai hambatan seperti keterbatasan infrastruktur, resistensi pengguna dan isu keamanan data, yang berdampak langsung pada kualitas pelayanan seperti keterlambatan akses informasi dan risiko kesalahan medis. Penelitian ini bertujuan mengkaji tren, tantangan dan strategi adaptasi implementasi teknologi RME melalui kajian literatur sistematis terhadap jurnal nasional dan internasional. Metode yang digunakan adalah systematic literature review terhadap 20 artikel dari database open access seperti PubMed, DOAJ, Garuda dan Sinta, dengan rentang tahun 2015-2024. Hasil kajian menunjukkan bahwa keberhasilan adopsi RME dipengaruhi oleh faktor teknologi (interoperabilitas, kemudahan penggunaan), organisasi (dukungan manajemen, pelatihan staf) dan manusia (kompetensi digital, persepsi manfaat). Kajian ini juga mengungkap beragam strategi adaptasi teknologi yang efektif, seperti pelatihan berjenjang, desain partisipatif, integrasi sistem, pendekatan kebijakan nasional, serta penguatan sistem keamanan siber. Kesimpulan menekankan pentingnya pendekatan multidisplin dan kebijakan berbasis bukti guna mendukung implementasi RME yang efektif, kontekstual dan berkelanjutan.
Evaluasi Kualitas Layanan Sistem Informasi Menggunakan Metode Webqual 4.0 dan Human Organization Technology (Hot) Fit Kasmiati, Neng; Amalia, Rosi; Yorismanto, Yorismanto; Hartono, Budi; Daud, Alfani Ghutsa
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 3 (2025): Agustus - October
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i3.2011

Abstract

Transformasi digital di rumah sakit mendorong penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) untuk meningkatkan mutu layanan. Namun, efektivitas SIMRS belum optimal karena masih ditemukan berbagai kendala teknis dan non-teknis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas layanan SIMRS melalui kajian literatur dengan pendekatan Webqual 4.0 dan Human Organization Technology (HOT) Fit. Webqual mengevaluasi aspek usability, kualitas informasi, dan interaksi layanan, sementara HOT Fit menyoroti keselarasan antara manusia, organisasi, dan teknologi. Hasil kajian terhadap delapan jurnal terakreditasi SINTA menunjukkan bahwa integrasi kedua pendekatan memberikan pemahaman yang lebih menyeluruh terhadap keberhasilan implementasi SIMRS. Permasalahan utama ditemukan pada antarmuka pengguna, keterbatasan pelatihan, serta kurangnya dukungan manajerial. Dengan demikian, pendekatan gabungan Webqual dan HOT Fit direkomendasikan sebagai kerangka evaluasi strategis untuk pengembangan sistem informasi rumah sakit yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.
Sistem Anggaran Rumah Sakit Yang Berorientasi Kinerja Untuk Meningkatkan Kualitas Layanan Amalia, Rosi; Kasmiati, Neng; Yorismanto, Yorismanto; Hartono, Budi; Daud, Alfani Ghutsa
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 2 (2025): Mei - Juli
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i2.1924

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem anggaran rumah sakit yang berorientasi kinerja dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Berdasarkan evaluasi terhadap 20 artikel ilmiah yang relevan, ditemukan bahwa deviasi anggaran rumah sakit, yang sering melebihi 20% dari rencana anggaran, berdampak langsung pada keterlambatan layanan, ketidakefisienan biaya, dan penurunan mutu pelayanan. Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan pendekatan kualitatif-deskriptif. Data dikumpulkan dari jurnal nasional dan internasional periode 2015–2025. Temuan menunjukkan bahwa ketidaksesuaian perencanaan, lemahnya transparansi, dan rendahnya kesadaran anggaran menjadi penyebab utama deviasi anggaran. Strategi perbaikan meliputi perencanaan berbasis kebutuhan riil, keterlibatan seluruh unit kerja dan penguatan sistem informasi keuangan. Model global budget dan fleksibilitas BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) terbukti efektif dalam mendorong efisiensi, menjaga mutu, dan memperluas akses layanan. Dengan demikian, sistem anggaran berbasis kinerja menjadi instrumen krusial dalam reformasi manajemen keuangan rumah sakit di Indonesia.
Analisis Lingkungan Pemasaran Rumah Sakit Pemerintah: Studi Deskriptif terhadap Faktor Internal dan Eksternal muharani, Defrika; Yorismanto, Yorismanto; Hartono, Budi; Daud, Alfani Ghutsa
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 4 (2026): November - January
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i4.3750

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor internal dan eksternal yang memengaruhi strategi pemasaran rumah sakit pemerintah pada era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR) terhadap publikasi nasional dan internasional periode 2015–2025, studi ini mengidentifikasi bahwa faktor eksternal yang paling dominan adalah regulasi JKN dan mekanisme pembayaran INA-CBGs. Kedua faktor tersebut menuntut efisiensi biaya yang tinggi, membatasi fleksibilitas harga, serta memengaruhi struktur pendapatan rumah sakit. Faktor eksternal lain yang turut berpengaruh mencakup dinamika politik dan hukum, kondisi ekonomi makro, serta perubahan demografi yang mendorong meningkatnya permintaan layanan kesehatan. Di sisi internal, penelitian menemukan bahwa tiga elemen utama sumber daya manusia (People), proses layanan (Process), dan bukti fisik (Physical Evidence) memiliki kontribusi signifikan terhadap kepuasan pasien, masing-masing sebesar 28%, 22%, dan 19%. Temuan operasional menunjukkan bahwa rumah sakit pemerintah mempertahankan Average Length of Stay (AvLOS) rendah, berkisar 2,3–4,0 hari, sebagai upaya adaptasi terhadap tekanan biaya dari sistem INA-CBGs. Pada aspek keuangan, rumah sakit pemerintah cenderung memiliki tingkat likuiditas tinggi namun solvabilitas rendah, yang menunjukkan kemampuan baik dalam memenuhi kewajiban jangka pendek tetapi sedikit ruang untuk investasi jangka panjang. Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa rumah sakit pemerintah perlu menerapkan strategi dualistik: strategi defensif melalui peningkatan efisiensi biaya, serta strategi ofensif melalui diferensiasi mutu layanan berbasis 3P (People, Process, Physical Evidence) agar tetap kompetitif dan berkelanjutan di bawah sistem JKN.
Analisis Permasalahan dalam Sistem Pengadaan Barang dan Jasa Beserta Solusi Strategis di Rumah Sakit Pemerintah: Pendekatan Deskriptif-Kuantitatif Berbasis Studi Literatur Sistematis Muharani, Defrika; Yorismanto, Yorismanto; Hartono, Budi; Daud, Alfani Ghutsa
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 4 (2026): November - January
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i4.3819

Abstract

Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) di Rumah Sakit (RS) Pemerintah, khususnya yang berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), merupakan fungsi vital yang menentukan kualitas layanan sekaligus stabilitas finansial. Namun, berbagai penelitian menunjukkan bahwa sistem PBJ di sektor kesehatan masih menghadapi tantangan serius yang berpotensi menurunkan efektivitas operasional rumah sakit. Penelitian ini bertujuan menganalisis permasalahan PBJ di RS Pemerintah Indonesia serta merumuskan rekomendasi strategis melalui Sintesis Literatur Sistematis (SLR) dengan pendekatan Sintesis Deskriptif Kuantitatif (SDQK) terhadap publikasi ilmiah periode 2015–2025. Hasil kajian mengidentifikasi tiga klaster utama permasalahan: risiko tata kelola (agency cost), inefisiensi logistik dalam Supply Chain Management (SCM), dan hambatan proses digitalisasi. Pada aspek tata kelola, ditemukan bahwa risiko moral hazard dan lemahnya kontrol internal berdampak nyata pada keuangan, misalnya akumulasi utang RSUD di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mencapai Rp 247,97 miliar pada 2025. Rendahnya tingkat pengembalian kerugian negara yang hanya 28% dari total temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebesar Rp 4,77 miliar juga menunjukkan lemahnya akuntabilitas ex-post. Inefisiensi SCM tercermin dari dominasi biaya obat kelompok A yang mencapai 70,82% dari total biaya pengadaan, padahal hanya mencakup 5,78% dari total item obat yang digunakan. Sementara itu, hambatan digitalisasi muncul akibat kurang optimalnya penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Rekomendasi strategis meliputi penguatan regulasi internal BLUD, integrasi SIMRS untuk meningkatkan ketepatan forecasting SCM, serta peningkatan kompetensi SDM PBJ guna menekan risiko moral hazard pada proses digital.