Penelitian ini menganalisis peran servant leadership dalam membentuk lingkungan kerja inovatif dan memfasilitasi keberanian untuk berpikir out-of-the-box di CV Mayang Agung Sari.  Menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan pemimpin dan anggota tim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik servant leadership secara signifikan menciptakan keselamatan psikologis, di mana karyawan merasa aman untuk mengambil risiko kreatif. Pemimpin memfasilitasi otonomi dan motivasi intrinsik dengan mengubah perannya dari manajer menjadi fasilitator, seperti yang ditunjukkan oleh pernyataan partisipan, "Beliau tidak memberi jawaban, tapi mengajarkan saya cara untuk berpikir secara berbeda." Lebih lanjut, pendekatan terhadap kegagalan sebagai "eksperimen yang berharga" mendorong budaya pembelajaran dan ketahanan, yang sangat penting untuk inovasi berkelanjutan.  Secara keseluruhan, servant leadership berfungsi sebagai mekanisme katalitik yang memberdayakan karyawan, mengubah mereka dari sekadar pekerja menjadi inovator mandiri. Penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa investasi dalam praktik servant leadership dapat menjadi strategi efektif untuk mendorong inovasi dan memberikan keunggulan kompetitif.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025