Comparison of The Dialect of Banjaran And Gelok Mulya Villages of Sumberjaya District, Majalengka RegencyABSTRAKTerjadinya keragaman atau kevariasian bahasa ini bukan hanya disebabkan oleh para penuturmya yang tidak homogen, tetapi juga karena kegiatan interaksi sosial yang mereka lakukan sangat beragam. Di Desa Banjaran dan Gelok Mulya terdapat variasi bahasa dan memungkinkan untuk dilakukan pendataan karena berada di wilayah perbatasan Cirebon dan dipisahkan oleh sungai karena adanya dialek. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan perbendaan leksikal dan penyebab perbedaan dialek di Desa Banjaran dan Gelok Mulya. Penelitian ini menggunakan metodologi deskriptif kualitatif berdasarkan temuan pidato publik yang diberikan di desa Banjaran dan Gelok Mulya di Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka. Teknik analisis data kecocokan digunakan untuk penelitian ini. Saat menganalisis data, pendekatan kecocokan digunakan jika sumber keputusan tidak asli dari bahasa target. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kata-kata dipecah menjadi kategori fonologis, sintaksis, dan leksikal berdasarkan pemeriksaan perbedaan linguistik antara desa Banjaran dan Gelok Mulya. Berdasarkan perbedaan leksikal diperoleh perbedaan leksem di Desa Banjaran dan Gelok Mulya.Kata kunci:Â Dialektologi; Banjaran; Gelok Mulya; Sunda; JawaABSTRACTThe occurrence of language diversity or variations is not only caused by the speakers who are not homogeneous, but also because the activities of social interaction that they carry out are very diverse. In the villages of Banjaran and Gelok Mulya there are language variations and it is possible to collect data because they are located in the Cirebon border area and are separated by a river due to dialects. The purpose of this research is to describe the lexical differences and causes of dialect differences in Banjaran and Gelok Mulya Villages. This study uses a qualitative descriptive methodology based on the findings of public speeches given in the villages of Banjaran and Gelok Mulya in Sumberjaya District, Majalengka Regency. Matching data analysis techniques were used for this study. When analyzing the data, the fit approach is used if the decision source is not native to the target language. The results showed that words were broken down into phonological, syntactic, and lexical categories based on an examination of the linguistic differences between Banjaran and Gelok Mulya villages. Based on the lexical differences, the differences in lexemes in Banjaran and Gelok Mulya villages were obtained.Keyword:Â Dialectology; Banjaran; Gelok Mulya; Sundanese; Javanese
Copyrights © 2023