Krisis identitas merupakan salah satu tantangan perkembangan yang paling krusial dalam masa remaja, khususnya di jenjang SMA. Dalam konteks pendidikan, peran guru Bimbingan dan Konseling (BK) yang mengadopsi pendekatan pastoral konseling menjadi sangat penting dalam mendampingi remaja menghadapi dinamika psikologis dan spiritual mereka. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana pendekatan pastoral konseling dapat membantu mengatasi krisis identitas remaja di lingkungan sekolah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan mengkaji literatur dan analisis fenomena berdasarkan data deskriptif dari observasi dan wawancara terbatas. Hasil kajian menunjukkan bahwa pendekatan pastoral konseling yang empatik dan berbasis nilai-nilai iman dapat membantu remaja membangun makna diri yang positif. Simpulan dari artikel ini menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah, gereja, dan keluarga dalam memberikan dukungan holistik kepada remaja
Copyrights © 2025