Nyeri merupakan pengalaman subjektif yang bersifat sensoris dan emosional yang dapat memengaruhi kenyamanan serta proses penyembuhan pasien. Apabila tidak ditangani sejak awal, nyeri dapat berkembang menjadi krisis nyeri yang memicu ketidakstabilan hemodinamika. Banyak pasien dan keluarga belum memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam melakukan manajemen nyeri secara mandiri. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pasien dan keluarga dalam manajemen nyeri non-farmakologis. Metode yang digunakan adalah ceramah edukatif mengenai jenis dan pengkajian nyeri serta manajemen nyeri non-farmakologis, dilanjutkan dengan diskusi kelompok dan demonstrasi teknik seperti kompres, reposisi tubuh, dan latihan pernapasan. Sebanyak 33 peserta terdiri dari 12 pasien, 15 pendamping, dan 6 pengunjung mengikuti kegiatan ini. Evaluasi dilakukan dengan desain pretest-posttest satu kelompok menggunakan kuesioner 10 item dan daftar periksa keterampilan. Hasil uji t berpasangan menunjukkan peningkatan skor pengetahuan dari 52% menjadi 91% (p < 0.001) dan keterampilan manajemen nyeri dari 47% menjadi 89% (p < 0.001). Edukasi terstruktur secara signifikan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam mengelola nyeri. Program serupa direkomendasikan untuk diterapkan secara rutin di lingkungan klinis maupun komunitas.
Copyrights © 2025