Kesulitan menulis permulaan sering dialami oleh anak tunadaksa akibat hambatan pada keterampilan motorik halus, sehingga mereka membutuhkan strategi pembelajaran khusus untuk mendukung perkembangan kemampuan akademik. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis permulaan melalui penerapan teknik latihan graphomotor pada siswa tunadaksa kelas II di SLB Negeri Mandailing Natal. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing terdiri dari beberapa pertemuan, dengan subjek dua orang siswa tunadaksa. Data dikumpulkan melalui observasi, tes, dan wawancara, kemudian dianalisis secara kualitatif dengan dukungan data kuantitatif berupa skor dan persentase hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan kemampuan menulis permulaan setelah penerapan teknik graphomotor. Pada siklus I, kemampuan siswa meningkat dari kategori rendah (30%) menjadi 70–80%, dan pada siklus II meningkat lebih lanjut hingga 80–90%, sehingga kedua siswa berada pada kategori “Baik” hingga “Sangat Baik”. Temuan ini mengindikasikan bahwa latihan graphomotor efektif dalam mengurangi kekakuan tangan, meningkatkan koordinasi motorik halus, serta menumbuhkan motivasi belajar. Dengan demikian, teknik graphomotor dapat dijadikan alternatif strategi pembelajaran menulis bagi guru sekaligus berkontribusi pada pengembangan layanan pendidikan anak berkebutuhan khusus.
Copyrights © 2025