Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di Thailand menunjukkan perkembangan signifikan. Seiring perkembangan tersebut, evaluasi kompetensi berbahasa pemelajar perlu digalakkan. Terlebih, kompetensi menulis sebagai kompetensi aktif-produktif dinilai paling sulit dipraktikkan. Salah satu upaya evaluasi yang dapat dilakukan adalah analisis kesalahan berbahasa berupa penggunaan prefiks /me-/ sebagai afiks paling produktif dan wajib dikuasai. Penelitian ini bertujuan menganalisis kesalahan penggunaan prefiks /me-/ pada tugas menulis pemelajar BIPA Thailand. Penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik dasar pengumpulan data berupa teknik sadap dan teknik lanjutan catat. Analisis data menggunakan pendekatan kesalahan berbahasa menurut Tarigan & Tarigan (2011). Langkah kerja analisis kesalahan berbahasa itu adalah mengumpulkan sampel kesalahan; mengidentifikasi kesalahan; menjelaskan kesalahan; mengklasifikasikan kesalahan; dan mengevaluasi kesalahan. Validitas diuji menggunakan referensial, sedangkan uji reliabilitas menggunakan intra-rater. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan tujuh wujud kesalahan penggunaan prefiks /me-/, yakni (1) penghilangan prefiks /me-/; (2) bunyi yang seharusnya luluh tidak diluluhkan; (3) peluluhan bunyi yang seharusnya tidak luluh; (4) ketidaktepatan peluluhan bunyi konsonan; (5) penggantian morf; (6) penyingkatan morf, serta (7) ketidaktepatan pembentukan bentuk dasar. Kesalahan tersebut dipengaruhi oleh faktor individu maupun di luar individu. Kesalahan penggunaan prefiks /me-/ sebagai bagian kesalahan berbahasa perlu dicegah dan diatasi melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan evaluasi kompetensi bahasa kontinu.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025