Artikel ini bertujuan untuk mengulas pandangan salah seorang cendekiawan muslim Indonesia, Kuntowijoyo dalam melihat posisi ilmu pengetahuan dalam paradigma etis, baik teoritis maupun praksis. Hal demikian dilatarbelakangi dengan pendekatan etis ilmu (pengetahuan) yang berangkat dari sebuah keyakinan bahwa ilmu itu pada dasarnya tidak ada yang benar-benar netral atau bebas nilai yang justru ilmu sarat dengan bias-bias dan kepentingan dari para perumusnya. Artikel ini ditulis menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif dengan didukung dengan metode pengumpulan data berupa studi pustaka. Dari pembahasan diketahui bahwa secara etis Kuntowijoyo melihat landasan ilmu pengetahuan yang tidak dapat berdiri bebas nilai. Paradigma demikian secara teoritis, terdapat empat aspek yang menurut Kuntowijoyo yang relevan untuk dibicarakan antara lain tujuan akhir paradigma Islam, keterlibatan paradigma Islam dalam sejarah, methodological objectivism, serta sikap terhadap ilmu-ilmu sekuler. Pada praksisnya, paradigma etis ilmu pengetahuan profetik dapat diwujudkan melalui tiga cara antara lain teorisasi, strukturasi, serta transformasi.
Copyrights © 2023