Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan penyakit pernafasan yang menyebabkan tingginya tingkat morbiditas dan mortalitas. Prevalensi ISPA di Indonesia pada tahun 2018 mencapai 9,3%. Kecamatan Cakung sebagai bagian dari Kota Jakarta Timur, memiliki prevalensi ISPA sebesar 6,5% di tahun 2020 dan mengalami peningkatan menjadi 7,4% di tahun 2021. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian infeksi saluran pernafasan akut. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kecamatan Cakung Jakarta Timur, pada bulan November 2021 – Juni 2022. Penelitian ini menggunakan variabel dependen berupa kejadian ISPA, sedangkan variabel independen meliputi faktor demografi (usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, dan pengetahuan), faktor perilaku (paparan asap rokok dan penggunaan obat nyamuk bakar), serta faktor lingkungan (kepadatan hunian dan ventilasi rumah). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan case control. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling untuk sampel kasus, dan teknik purposive sampling digunakan untuk penentuan sampel kontrol. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 66 orang responden. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi dengan instrumen penelitian berupa kuesioner. Hasil penelitian ini dianalisis secara univariat dan bivariat yaitu uji chi square dan uji regresi logistik, sehingga diperoleh nilai p-value dan odds ratio dan hubungan antara faktor risiko dengan kejadian infeksi saluran pernafasan akut dapat diketahui. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa variabel yang mempengaruhi kejadian ISPA meliputi pengetahuan (p-value= 0,045), paparan asap rokok (p-value= 0008), dan penggunaan obat nyamuk bakar (p-value= 0,000).
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025