Abstrak Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) sering kali masih didominasi pendekatan yang bersifat hafalan dan praktik formal, yang kurang memberi ruang pada penghayatan nilai-nilai agama secara mendalam dan pengembangan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Salah satu akar persoalan dari kondisi tersebut adalah lemahnya penguasaan metodologi pembelajaran oleh para pendidik. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji pengembangan metodologi pembelajaran PAI melalui pendekatan teori konstruktifistik dan sosio-kultural. Kedua teori tersebut dinilai mampu menjadi alternatif strategis dalam membangun proses pembelajaran yang lebih bermakna, kontekstual, dan berpusat pada peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan jenis kajian pustaka (library research). Data dikumpulkan melalui teknik dokumentasi terhadap sumber-sumber primer dan sekunder yang relevan, kemudian dianalisis menggunakan pendekatan content analysis untuk memperoleh gambaran mendalam mengenai penerapan kedua teori tersebut dalam konteks pembelajaran PAI. Hasil kajian menunjukkan bahwa pendekatan konstruktifistik menekankan pada konstruksi pengetahuan secara individu, sedangkan pendekatan sosio-kultural menekankan pada pembelajaran yang terjadi melalui interaksi sosial. Keduanya memiliki kesamaan dalam mendorong keaktifan peserta didik dan menempatkan guru sebagai fasilitator. Strategi dan metode pembelajaran seperti cooperative learning, generative learning, dan discovery learning terbukti sejalan dengan prinsip kedua teori ini. Dengan demikian, integrasi teori konstruktifistik dan sosio-kultural dalam pengembangan metodologi pembelajaran PAI mampu menciptakan pembelajaran yang tidak hanya informatif, tetapi juga transformatif dan adaptif terhadap tantangan pendidikan abad ke-21.
Copyrights © 2025