Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak merger PT Pelabuhan Indonesia (Persero) terhadap kinerja keuangan perusahaan dengan membandingkan rasio keuangan sebelum dan sesudah penggabungan empat entitas Pelindo. Data yang digunakan berupa laporan keuangan tahun 2019–2024 dan dianalisis menggunakan metode deskriptif kuantitatif terhadap delapan rasio utama: Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Equity Ratio, Debt to Asset Ratio, Total Asset Turnover, Receivables Turnover, Return on Assets (ROA), dan Return on Equity (ROE). Hasil menunjukkan bahwa merger belum berdampak signifikan terhadap profitabilitas. ROA menurun dari 6,01% pada 2022 menjadi 4,93% pada 2024, sedangkan ROE turun dari 16,62% menjadi 12,53%. Rasio aktivitas menunjukkan perbaikan moderat, namun rasio likuiditas dan solvabilitas mengalami penurunan bertahap. Temuan ini mengindikasikan bahwa meskipun merger memberikan dasar untuk efisiensi jangka panjang, peningkatan kinerja keuangan belum sepenuhnya tercapai dan masih memerlukan proses integrasi yang berkelanjutan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi atas kebijakan merger BUMN pelabuhan dari perspektif keuangan.
Copyrights © 2025