Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemahaman dan implementasi creative dance dalam pembelajaran tari di SMP se-Kota Bandar Lampung. Penelitian dilakukan kepada guru seni budaya Tingkat SMP se Kota Bandar Lampung melalui MGMP dengan penyebaran kuesioner kepada 100% guru seni budaya yang memiliki latar belakang pendidikan seni (92.3% di antaranya berlatar belakang tari). Data dari kuesioner menunjukkan bahwa meskipun mayoritas guru (70.6%) pernah mendengar istilah creative dance, pemahaman mereka cenderung menekankan aspek kebebasan berekspresi tanpa terikat aturan, namun belum sepenuhnya mencakup struktur sistematis dari tokoh creative dance seperti Laban dan Gilbert. Selanjutnya dilakukan observasi implementasi creative dance di SMP Pelita Bangsa menggunakan materi tari Bedana melalui tahapan warming up, exploring the concept, developing skills, creating dan cooling down (Gilbert, 1992). Lebih lanjut, penelitian ini mengidentifikasi hubungan erat antara creative dance dan HOTS. Proses pembelajaran mendorong siswa untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah pada tahap eksplorasi, serta menciptakan dan menganalisis karya pada tahap konstruksi. Pembelajaran tari di sini tidak hanya melatih kemampuan motorik, tetapi juga kemampuan analisis, evaluatif, dan sintesis, menjadikan seni tari sebagai media efektif untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Dengan demikian, creative dance tidak hanya berfungsi sebagai metode pembelajaran tari, tetapi juga sebagai alat evaluasi holistik dan media untuk melatih kompetensi kognitif yang lebih kompleks.
Copyrights © 2025