Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Proses Kreatif Kelompok Karya Tutur Batin Erviana, Vina; Lestari, Goesthy Ayu Mariana Devi; Setiawan, Afrizal Yudha
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 11, No 4 (2023): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Video mapping is a new course started in 2019. The Output of the Video Mapping course in 2019 is different from 2020. In the class of 2019, educational choreographic works were displayed through Youtube streaming, while the class of 2020 was in the form of dance performances with the concept of video mapping, one of which was the work of Tutur Batin. This study aims to describe the creative process of the Tutur Batin group. The research method used is descriptive qualitative. Data collection techniques using observation, interviews, documentation. The creative process of the Tutur Batin work group goes through the pre-production, production, post-production stages of Latief & Utud's (2015) theory. in video mapping. The pre-production stage determines the theme of the song Tutur Batin. The animation was edited using the CapCut application. Dancers were selected from group members, namely Komang Bela Safitri. The production stage compiled the animation according to the lyrics of the song Tutur Batin. Post-production stage, final editing exports 1080p (HD) resolution video. The dancer's movements are adjusted to the animation displacement adjusted to the lyrics of the song Tutur Batin.Keywords: Creative process, Video Mapping, Tutur Bati
Implementasi Creative Dance pada Pembelajaran Tari di Smp Se- Kota Bandar Lampung Adzan, Nabilla Kurnia; Setiawan, Afrizal Yudha; Lestari, Goesthy Ayu Mariana Devi; Caroline, Secilia
Arus Jurnal Psikologi dan Pendidikan Vol 4 No 3: Oktober (2025)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajpp.v4i3.1737

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemahaman dan implementasi creative dance dalam pembelajaran tari di SMP se-Kota Bandar Lampung. Penelitian dilakukan kepada guru seni budaya Tingkat SMP se Kota Bandar Lampung melalui MGMP dengan penyebaran kuesioner kepada 100% guru seni budaya yang memiliki latar belakang pendidikan seni (92.3% di antaranya berlatar belakang tari). Data dari kuesioner menunjukkan bahwa meskipun mayoritas guru (70.6%) pernah mendengar istilah creative dance, pemahaman mereka cenderung menekankan aspek kebebasan berekspresi tanpa terikat aturan, namun belum sepenuhnya mencakup struktur sistematis dari tokoh creative dance seperti Laban dan Gilbert. Selanjutnya dilakukan observasi implementasi creative dance di SMP Pelita Bangsa menggunakan materi tari Bedana melalui tahapan warming up, exploring the concept, developing skills, creating dan cooling down (Gilbert, 1992). Lebih lanjut, penelitian ini mengidentifikasi hubungan erat antara creative dance dan HOTS. Proses pembelajaran mendorong siswa untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah pada tahap eksplorasi, serta menciptakan dan menganalisis karya pada tahap konstruksi. Pembelajaran tari di sini tidak hanya melatih kemampuan motorik, tetapi juga kemampuan analisis, evaluatif, dan sintesis, menjadikan seni tari sebagai media efektif untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Dengan demikian, creative dance tidak hanya berfungsi sebagai metode pembelajaran tari, tetapi juga sebagai alat evaluasi holistik dan media untuk melatih kompetensi kognitif yang lebih kompleks.
KEMAMPUAN OLAH TUBUH MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN TARI UNIVERSITAS LAMPUNG BERDASARKAN INDEKS MASSA TUBUH Dewi, Mirnawati; Lestari, Goesthy Ayu Mariana Devi; Wendhaningsih, Susi
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 13, No 2 (2025): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThis study aims to determine the physical movement ability of students in the Dance Education Study Program based on Body Mass Index (BMI). The data used in this research is primary data collected from students of the Dance Education Study Program at the University of Lampung from the 2021 and 2023 cohorts, with a total sample of 24 students. The approach used in this study is descriptive quantitative, which aims to process and analyze the data obtained from the research subjects. Data collection was conducted through BMI measurements, practical tests on 12 lifting techniques, and interviews. The analysis technique employed is descriptive statistics using mean calculations to comprehensively describe the results.The findings indicate that students classified as overweight had an average score of 51.1 with a grade of D, which falls into the low category. Students classified as underweight obtained an average score of 64 with a grade of C+, which is categorized as moderate. Meanwhile, students with a normal BMI achieved an average score of 69.1 with a grade of B, which is considered high. This study provides insights into the relationship between BMI and students' physical movement abilities in the dance education program, serving as an evaluation and development reference for improving the quality of body movement courses in the future.Keywords: physical movement ability, students, body mass index.
Karya Gamon sebagai Kreativitas Mahasiswa Dalam Merespons Fenomena Sosial di Kalangan Remaja Lestari, Goesthy Ayu Mariana Devi; Ningsih, Lora Gustia; Erviana, Vina
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 4 No 2: Agustus (2024)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v4i2.538

Abstract

Kreativitas dapat dilakukan untuk mewujudkan sesuatu produk. Salah satu produk yang dihasilkan berupa produk karya dengan merespon fenomena sosial di kalangan remaja salah satunya yaitu fenomena percintaan. Hal yang menarik adalah fakta bahwa banyak individu mengalami gagal move on, istilah remaja saat ini, atau ketidakmampuan pindah ke lain hati, bahkan setelah putus cinta atau berpisah dari orang yang pernah dekat dengannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kreativitas mahasiswa dalam merespon fenomena sosial. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi. Kreativitas mahasiswa merespon fenomena sosial gagal move on melewati tahapan pra produksi, produksi, pasca produksi teori Latief & Utud dalam penggarapan pertunjukan yang berkolaborasi dengan teknik proyeksi pada mata kuliah Video Mapping. Tahap pra produksi menentukan tema dari lagu dengan judul “Lovely” oleh Billie Eilish ft Khalid. Animasi diedit menggunakan aplikasi Adobe Premiere Pro. Penari yang dipilih yaitu 1 penari perempuan dan 1 penari laki-laki. Tahap produksi menyusun animasi sesuai dengan konsep percintaan. Tahap pasca produksi, final editing mengekspor video resolusi 1080p (HD). Gerak penari disesuaikan dengan proyeksi video animasi, diposisikan secara berpindah baik di depan dan belakang layar.
Tari Dibingi sebagai Bentuk Legitimasi Kekuasaan Saibatin di kabupaten Pesisir barat Bulan, Indra; Lestari, Goesthy Ayu Mariana Devi; Juwita, Dwitya
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 4 No 2: Agustus (2024)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v4i2.591

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai tari Debingi sebagai bentuk legitimasi kekuasaan Saibatin dalam Upacara Adat di Kabupaten Pesisir Barat. Tarian ini adalah tari persembahan pada saat acara pernikahan adat Saibatin yang dimiliki oleh keturunan bangsawan,oleh karena itu tarian ini jarang dipertunjukkan selain pada saat acara tertentu saja. Dengan alasan tersebut saat ini keberadaan tari Dibingi kurang dikenal oleh masyarakat umum, terutama pada generasi muda sehingga tari Dibingi Bebai tidak dipelajari dan dipentaskan oleh masyarakat umum di Pesisir Barat. Tidak heran pada saat diadakan pertunjukan tari Debingi, masyarakat sangat antusias menyaksikan tarian tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif berdasarkan data lapangan,dengan menggunakan teknik observasi,wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan, Legitimasi Tari Dibingi sebagai bentuk relasi kuasa Saibatin dalam Upacara Adat diKabupaten Pesisir Barat terlihat dari bagaimana pengakuan masyarakat terhadap keputusan Saibatin untuk menjadikan Tari Dibingi sebagai tari khusus keluarga Saibatin. Masyarakat di Kabupaten Pesisir Barat, menerima, mengakui, dan sangat antusias terhadap tadi Dibingi karena tarian tersebut diekslusifkan, sehingga menunjukan kharisma, wewenang, dan kewibawaan Saibatin yang masih kuat. Hal tersebut juga sangat didukung dengan mayoritas penduduk di Kabupaten Pesisir Barat merupakan ulun Lappung beradat Saibatin.