Tradisi Nanjar dalam budaya Lampung merupakan bentuk kearifan lokal yang tidak hanya berfungsi sebagai kegiatan sosial dalam penyajian makanan, tetapi juga mengandung nilai-nilai pendidikan dan psikologis yang mendalam. Penelitian konseptual ini bertujuan untuk menganalisis Nanjar sebagai sarana pendidikan informal serta sebagai media pembentukan dan penguatan identitas dan kesejahteraan psikologis masyarakat. Kajian dilakukan melalui pendekatan teoritis dengan mengaitkan praktik budaya Nanjar terhadap teori-teori pendidikan dan psikologi, seperti Social Cognitive Theory (Albert Bandura), Sociocultural Theory (Lev Vygotsky), Psychosocial Development (Erik Erikson), Hierarchy of Needs (Abraham Maslow), dan pendidikan karakter (Thomas Lickona). Hasil kajian menunjukkan, bahwa Nanjar berfungsi sebagai media pembelajaran sosial yang menanamkan nilai-nilai gotong royong, rasa hormat, tanggung jawab, dan kebersamaan melalui proses observasi dan interaksi antar generasi. Berdasarkan perspektif psikologis, tradisi ini memperkuat identitas diri, rasa memiliki, dan kesejahteraan emosional individu dalam komunitas. Oleh sebab itu, Nanjar memiliki potensi besar untuk dijadikan model pendidikan karakter berbasis budaya lokal yang mendukung pembentukan kepribadian dan identitas budaya peserta didik.
Copyrights © 2025