Pembelajaran matematika masih cenderung berfokus pada hasil akhir, sehingga kesempatan siswa untuk berargumentasi dan membangun pemahaman konsep dan bernalar secara kolaboratif belum optimal. Padahal, argumentasi kolektif berperan penting dalam menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dan reflektif melalui proses negosiasi makna dan pembenaran berbasis bukti. Oleh karena itu, diperlukan kajian untuk mengetahui bagaimana bentuk dan tingkat kemampuan argumentasi kolektif siswa dalam pembelajaran matematika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji argumentasi kolektif siswa dalam menyelesaikan masalah geometri. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Laboratorium UM. Subjek dalam penelitian ini adalah 9 siswa kelas VIII B SMP Laboratorium UM yang terbagi menjadi 3 kelompok. Teknik yang digunakan dalam pemilihan subjek adalah dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah Peneliti itu sendiri. Selain itu, instrumen pendukung meliputi soal tes terkait masalah geometri, pedoman wawancara semi terstruktur, alat perekam audio/audiovisual, dan catatan lapangan (observasi). Pengumpulan data penelitian ini menggunakan tiga teknik utama, yaitu (1) observasi (catatan lapangan), (2) wawancara semi terstruktur, dan (3) dokumentasi. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan analisis interaktif yang meliputi empat tahapan, yaitu: (1) pengumpulan data, (2) kondensasi (reduksi) data, (3) penyajian data, dan (4) penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa telah memiliki kemampuan awal dalam membangun argumen matematis secara kolaboratif. Namun, justifikasi dan alasan yang diberikan masih bersifat prosedural dan belum memperkuat argumen secara optimal. Diperlukan pembelajaran yang menekankan penguatan aspek warrant dan backing untuk meningkatkan kualitas argumentasi.
Copyrights © 2025