Masjid, sebagai pusat kegiatan kegamaan dan peradaban Islam, mengalami penyempitan peran dalam konteks modern, di mana fungsinya sering terbatas pada ritual semata. Fenomena ini berdampak pada menurunnya partisipasi anak dan remaja, yang berakibat pada kurangnya kedekatan generasi muda dengan lembaga keagamaan. Artikel ini bertujuan untuk mengkonseptualisasikan sebuah program solutif bernama "Masjid Ramah Anak" sebagai upaya revitalisasi fungsi masjid. Program ini mengintegrasikan pendekatan edukatif, kreatif, dan Islami yang dirancang sesuai dengan psikologi perkembangan anak dan remaja. Metodologi program meliputi tahapan observasi, perancangan, pelaksanaan serangkaian kegiatan (seperti Tahfidz Kreatif, Klub Literasi Islami, dan Workshop Seni), serta evaluasi. Luaran yang diharapkan tidak hanya berupa peningkatan partisipasi anak, tetapi juga terbentuknya ekosistem masjid yang inklusif, pengembangan kompetensi mahasiswa sebagai fasilitator, dan dihasilkannya modul serta dokumentasi yang dapat direplikasi. Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi masjid-masjid lain dalam mengembalikan peran strategisnya sebagai pusat pembinaan untuk generasi muda.
Copyrights © 2025