KWT Cemara di Banjarnegara mengolah ubi kayu menjadi tiwul instan, namun menghadapi tantangan dalam hal kemasan dan metode produksi yang masih tradisional. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan daya saing produk dan kesejahteraan kelompok. Dengan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA), anggota KWT dilibatkan dalam identifikasi masalah dan perumusan solusi. Analisis SWOT juga digunakan untuk merumuskan strategi yang relevan. Tim menemukan bahwa kualitas produk rendah akibat kemasan dan proses produksi konvensional. Melalui sosialisasi dan pelatihan teknologi, 80% anggota berhasil meningkatkan pengetahuan mereka tentang pemasaran digital, desain produk, serta keterampilan mengoperasikan mesin modern. Secara keseluruhan, program ini sukses meningkatkan kapasitas KWT Cemara, memperkuat fondasi bisnis mereka, dan meningkatkan daya saing produk tiwul instan di pasar.
Copyrights © 2025