ASI eksklusif menjadi fondasi pemenuhan gizi dalam mewujudkan generasi emas. Namun, belum semua bayi mendapatkan ASI eksklusif. Kader berperan sebagai ujung tombak di masyarakat dalam pelayanan kesehatan. Akan tetapi, belum semua kader memahami konsep dari ASI dan menyusui. Pengabdian dilakukan dengan pendekatan pemberdayaan berbasis masyarakat melalui implementasi peran Kampus ASI untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader tentang ASI eksklusif dan menyusui, psychological well-being, dan pemanfaatan media interaktif. Pelaksanaan di Desa Sungai nyamuk. Tiga tahapan pengabdian yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kegiatan pelaksanaan terfokus pada peran Kampus ASI dalam pembentukan Kampus ASI. Ada lima kegiatan peran kampus ASI dengan hasil baik, peningkatan pengetahuan kader sebelum (70.6%) dan setelah (97.1%). Keterampilan teknik menyusui pretest (50%) dan posttest (76.5%), perawatan payudara 20.6% menjadi 82.4%, dan pijat oskitosin 85.3%. Pengetahuan psychological well-being meningkat 94.1%. Peran Kampus ASI berdampak positif bagi kader sebagai wadah integrasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan menumbuhkan rasa kepercayaan diri.
Copyrights © 2025