Kain sutera Wajo memiliki potensi ekonomi dan nilai budaya yang tinggi, namun dihadapkan pada berbagai kendala seperti ketergantungan bahan baku impor, keterbatasan promosi digital, serta fluktuasi penjualan akibat persaingan ketat. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus pada usaha Losari Silk melalui wawancara mendalam dan observasi langsung terhadap pelaku usaha dan pengrajin. Analisis SWOT dilakukan dengan pendekatan matriks IFAS dan EFAS untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang memengaruhi keberlanjutan usaha. Hasil penelitian menunjukkan nilai total IFAS sebesar 2,80 dan EFAS sebesar 2,42, dengan posisi usaha berada pada kuadran I (strategi agresif), yang berarti Losari Silk memiliki kekuatan dan peluang besar untuk dikembangkan. Strategi prioritas yang dihasilkan meliputi peningkatan promosi digital berbasis storytelling, kolaborasi dengan desainer nasional, pengembangan wisata edukasi proses tenun sutera, serta penguatan rantai pasok bahan baku lokal melalui kemitraan dengan petani ulat sutera. Implementasi strategi tersebut diharapkan dapat meningkatkan daya saing, memperluas pasar, dan mendukung keberlanjutan ekonomi kreatif berbasis budaya lokal. Dengan demikian, kain sutera Wajo berpotensi menjadi ikon ekonomi kreatif yang tidak hanya bernilai estetika tinggi, tetapi juga berkontribusi terhadap pelestarian warisan budaya daerah.
Copyrights © 2025