Bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang menggunakan bola kecil (shuttlecock) sebagai objek permainan. Tujuan utama dari permainan ini adalah untuk mengarahkan shuttlecock ke area permainan lawan agar sulit dikembalikan, sekaligus mencegah shuttlecock jatuh di area sendiri. Penelitian ini menerapkan metode latihan shadow (bayangan) untuk mengetahui pengaruhnya terhadap peningkatan kelincahan atlet bulutangkis dari klub PB. Girlie. Metodologi yang digunakan adalah eksperimen dengan rancangan pre-test, pemberian perlakuan (treatment), dan post-test. Subjek dalam penelitian ini adalah 33 atlet PB. Girlie, dengan sampel yang dipilih secara purposive berjumlah 10 atlet putra berusia 16–19 tahun yang termasuk dalam kategori remaja dan taruna. Instrumen pengumpulan data menggunakan tes shuttle run berbentuk T-test, baik pada tahap pre-test maupun post-test, sedangkan perlakuan dilakukan melalui latihan shadow. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t berpasangan (paired t-test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai standar deviasi pada pre-test adalah 0,68147 dan mengalami penurunan menjadi 0,57142 pada post-test. Uji normalitas memberikan nilai 0,074, sementara uji t menunjukkan nilai signifikansi (p-value) sebesar 0,001 yang lebih kecil dari 0,05, yang menandakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari perlakuan yang diberikan.
Copyrights © 2025